Daerah

HIPSI: Pesantren Harus Mandiri dengan Membuka Usaha

Kamis, 25 Januari 2018 | 10:55 WIB

Jepara, NU Online
Ketua Umum Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI), Mohammad Ghozali melantik pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) HIPSI Kabupaten Jepara masa khidmah 2018 – 2023. Kegiatan  berlangsung di Pendopo Kabupaten Jepara, Selasa (23/1). 

Kegiatan yang dibarengkan dengan Seminar Nasional bertajuk Strategi Pemberdayaan Ekonomi Pesantren Untuk Kemandirian Santri itu dihadiri ratusan peserta yang berasal dari santri dan ormas di Jepara. 

Sholih, Sekretaris Daerah Jepara yang mewakili bupati berharap para pengurus langsung bergerak dengan melakukan pelatihan ke sejumlah pesantren. “Ini agar lembaga pendidikan Islam semakin mandiri dalam bidang perekonomian,” katanya. 

Gus Sholahuddin yang memimpin seminar memberi kesempatan pertama kepada Masykuri Zainuri. Dalam paparanya, santri zaman sekarang harus mengubah cara berfikir. 

Hal itu sejalan dengan yang disampaikan Mohammad Ghozali. “Cara berpikir santri harus diubah. Apalagi momok soal modal. Bahwa usaha memang membutuhkan modal, tetapi tidak harus berbentuk uang,” katanya. 

Hal tersebut dibuktikannya lantaran selama nyantri, Ghozali pernah menjual kitab kuning door to door. “Juga menjual susu kedelai pada saat ada kegiatan, juga pernah rental komputer,” kenangnya. 

Karena itu Ghozali menekankan pesantren sudah saatnya mempunyai usaha sesuai dengan kemampuan. Secara khusus, ia menyebutkan Pesantren Sidogiri Pasuruan sebagai pesantren maju dengan usaha yang digeluti. Disebutkannya, salah satu usaha yang dimiliki Sidogiri adalah minimarket yang berjumlah 100 outlet

Tampil pula sebagai narasumber dari Bank Sinarmas dan Bolug. Juga Sulaiman dan Abah Kiai Mahrus menyampaikan testimoni keberhasilan mulai sejak berdiri sampai sekarang. 

Kegiatan semakin menarik saat ahli hipnoterapi Hipsi mengisi ice breaking di sela-sela acara. (Syaiful Mustaqim/Ibnu Nawawi


Terkait