Teluk Dalam, NU Online
Kementerian Agama Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara bekerja sama dengan Kedeputian Bidang Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG dan Stasiun Geofisika Gunungsitoli serta Nahdlatul Ulama menggelar pemantauan hilal (rukyatul hilal) untuk penetapan awal bulan Dzulhijjah 1439H/2018M padaSabtu (11/8) di daerah wisata lompat batu Bawomataluo.
"Hasil rukyatul hilal dan data hisab posisi hilal awal Dzulhijjah 1439 H akan dilaporkan ke Badan Hisab dan Rukyat Provinsi Sumatera Utara," terang Kepala Seksi Pendidikan dan Bimas Islam Kantor Kemenag Kabupaten Nias Selatan Muhammad Fery di Bawomataluo.
Menurut Kepala BMKG Gunungstoli Djati Cipto Kuncoro, dari hasil pemantauan hilal di Bawomataluo Nias Selatan dinyatakan bahwa Hilal tidak nampak dikarenakan tertutup awan dan akan disempurnakan besok di RRI Kota Gunungsitoli, dan posisi ketinggian hilal 0,2 derajat saat matahari terbenam.
Lebih lanjut disampaikan Kepala Bidang Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG jakarta, Hendra Suwarta, bahwa lokasi wisata Bawomataluo Nias Selatan sangat baik untuk menjadi titik lokasi pemantauan hilal di Sumatera Utara selain di Lantai IX Kantor Gubernur Sumut dan Observatorium OIF Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU).
Mewakili ormas Islam, Sekretaris PCNU Nias Selatan Dedi Rahmin Tanjung sangat mengapresiasi kegiatan pemantauan (rukyatul hilal) untuk pertama kalinya di Pulau Nias yang dipusatkan di tempat wisata lompat batu Bawomataluo, Nias Selatan dan berharap Kemenag RI dapat menjadikan Bawomataluo sebagai salah satu lokasi titik pemantauan hilal di Sumatera Utara.
Hadir pada kegiatan pemantauan hilal dari Babinsa Polres Nias Selatan, dan beberapa ustadz. (Red: Abdullah Alawi)