Pamekasan, NU Online
Bencana alam yang bertubi-tubi mendera bangsa Indonesia belakangan ini, tak usah disesali, namun perlu diambil hikmahnya. Setidaknya, musibah diturunkan bisa disebabkan oleh dua hal. Yaitu sebagai adzab atau sebagai ujian. Demikian diungkapkan oleh Pengasuh Pesantren Nurul Jadid, Bungbaruh, Kadur, Pamekasan, Madura, Kiai Abdul Basid Mansur saat menjadi penceramah dalam Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Larangan Badung, Pelengaan, Kabupaten Pamekasan, Rabu (21/11) malam.
Menurutnya, datangnya musibah seharusnya membuat manusia semakin waspada dan semakin tajam dalam melakukan introspeksi.
“Kita harus bersabar sambil mengingat-ingat kesalahan kita,” tukasnya.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Ia menambahkan, memperingati Maulid Nabi Muhammad juga bisa menjauhkan umat Islam dari ragam musibah. Seraya menukil sebuah kitab, ia menegaskan bahwa siapapun yang memperingati Maulid Nabi Muhammad akan dilindungi Allah dari berbagai musibah.
"Di antara hikmah Maulid Nabi adalah dilindungi dari segala musibah dalam tahun itu," tambahnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Di bagian lain, Magister Theologi Islam tersebut juga mengajak hadirin untuk membudayakan sunnah Nabi dalam ucapan maupun tindakan. Ucapan dan tindakan yang bersumber dari teladan hidup Nabi Muhammad akan membentuk karakter dalam diri manusia. Dengan karakter itulah manusia akan menebar kesejukan di manapun berada.
“Semoga kita dilimpahi karakter kenabian, sehingga terus menebar kebajikan dan kedamaian," tukasnya (Hairul Anam/Aryudi AR).
ADVERTISEMENT BY OPTAD
ADVERTISEMENT BY ANYMIND