Daerah

Halal Bi Halal Momentum Lanjutkan Ketaqwaan

Jumat, 14 Juni 2019 | 10:00 WIB

Mataram, NU Online
Membangun kemuliaan pada bulan Ramadhan lalu  adalah sebuah kewajiban pada setiap jiwa. Selama sebulan penuh umat Islam digembleng dengan rasa lapar, menahan hawa nafsu dan digembleng ibadah spiritual kepada Allah SWT.

Hal tersebut disampaikan oleh Rais Syuriah PWNU Nusa Tenggara Barat (NTB),  KH. Zaidi Abdad dalam acara Halal Bi Halal Keluarga Besar Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Provinsi NTB di aula utama kampus yang beralamat di Jalan Pendidikan nomor 6, Kota Mataram itu, Jumat (14/6).

Menurutnya, label tertinggi dari hasil ibadah Ramadhan adalah taqwa. Sebab, target akhir dari puasa Ramadhan adalah  membentuk jiwa yang taqwa.

"Label taqwa digunakan sebagai reward atas prestasi manusia menahan haus,  lapar,  dan hawa nafsunya selama bulan Ramadhan," jelasnya

Imam Masjid Islamic Center NTB tersebut menambahkan, untuk melanjutkan  ketaqwaan itu diperlukan penguatan ukhuwah diniyah, ukhuwah basyariyah, dan wathoniyah. Penguatan ukhuwah tersebut terdapat dalam momentum halal bi halal.
Ia lalu menyebut  sosok KH. Wahab Chasbullah sebagai tokoh pelopor istilah halal bi halal, yang digagas untuk  merukunkan dan menyatukan persepsi di tengah kisruh bangsa pada era Soekarno.

"Istilah halal bi halal  sebagai cara untuk mempersatukan persepsi untuk bisa saling menghalalkan kisruh yang telah berlalu," ujar akademisi UIN Mataram ini

Lebih jauh ia menjelaskan bahwa momentum halal bi halal juga diharapkan sebagai landasan keharmonisan antara manusia untuk menuju perubahan yang lebih baik. Manusia dituntut untuk berbenah mulai dari dirinya,  sehingga tercipta kebahagiaan dunia dan akirat. Terkait dengan NU, diharapkan ada upaya untuk  terus berbenah  dan bangkit dari keterpurukan dan belenggu kemalasan.

"Kader-kader Nahdlatul Ulama harus tetap bergerak untuk saling menjaga antar jam'iyah. Karena persatuan dan kesatuan adalah hal paling fundamental atas dominasi hawa nafsu politik kekuasaan" katanya

Dalam acara itu hadir sejumlah tokoh, diantaranya adalah Katib Syuriyah PWNU NTB TGH. Adi Fadli,  Ketua NU NTB Prof. TTGH. Masnun Tahir, Sekretaris BP3TNU NTB  H. Lalu Winengan, Rektor UNU NTB, Baiq Mulianah dan puluhan birokrasi serta dosen dan ratusan mahasiswa UNU NTB. (Hadi/Aryudi AR).


Terkait