Kampar, NU Online
Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Kampar Provinsi Riau menggelar halal bihalal bersama tokoh masyarakat se-kecamatan Perhentian Raja, di Aula Desa Hangtuah, Ahad (24/8). Acara yang dihadiri mahasiswa, pengurus MWC NU dan para tokoh masaraykat itu diisi dengan sosialisasi bahaya Gerakan Islamic State of Iraq and Syam (ISIS) bagi NKRI.
<>
Penggerak GP Ansor Riau yang juga tokoh muda Kabupaten Kampar, Purwaji yang hadir pada kesempatan itu mengingatkan bahwa Indonesia tidak memberi tempat bagi ISIS. "Tidak ada tempat bagi gerakan ISIS di Indonesia, karena NKRI sudah menjadi konsensus seluruh rakyat dan pendiri bangsa yang mana di dalamnya adalah para kiai Nahdlatul Ulama," kata Purwaji, tegas.
Konsep negara NKRI yang berasaskan Pancasila menurut anggota DPRD Kampar 2009-2014 itu sudah sesuai dengan nilai-nilai Islam. Pancasila sila pertama "Ketuhanan yang maha esa" adalah bermakna bahwa NKRI adalah negara yang berdasarkan Tauhid.
"Jadi model NKRI sudah final dan tidak perlu diotak atik lagi. Kalau ada yang mengotak atik berarti tidak cinta tanah air dan tidak paham sejarah panjang perjuangan bangsa," tegasnya.
Purwaji yang lulusan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) GP Ansor angkatan ke IV Kediri itu mengimbau semua kader Ansor dan penggerak NU di daerah untuk bersama sama memantau gerakan Islam fundamentalis, salah satunya faham ISIS di daerah.
"Jangan sampai mereka tumbuh dan berkembang di lingkungan kita, warga NU dan Ansor harus tegas menolak mereka karena bisa mengancam kedamaian dan keutuhan NKRI," tandasnya.
Kegiatan itu diakhiri dengan pemutaran Film "Sejarah NU dan Kebangsaan" dan makan siang bersama. (Red: Abdullah Alawi)