GP Ansor Imbau Pemuda Kota Pariaman Dukung Keberadaan Dubalang
Kamis, 4 Februari 2016 | 15:03 WIB
Pimpinan GP Ansor Kota Pariaman mengapresiasi rencana Pemerintah Kota Pariaman untuk melestarikan kehidupan bernagari serta membangkitkan silsilah kebudayaan Minangkabau yang sudah lama hilang. Untuk upaya ini, Pemkot mencoba mengaktifkan kembali Dubalang Adat.
"Ansor Kota Pariaman menilai ini adalah upaya Pemkot Pariaman untuk hadir di tengah masyarakat dalam menciptakan rasa aman dan menjamin terwujudnya ketertiban. Upaya ini harus didukung oleh semua pihak, terlebih lagi pemuda di Kota Pariaman," kata Ketua GP Ansor Kota Pariaman Ory Sativa Sakban, Kamis (4/2).
Dulunya Dubalang adalah pembantu ninik mamak. Barangkali sekarang, bisa diimplementasikan sebagai bentuk pembantu pemerintah dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban di lingkungan kaum, suku, dan korong kampuang dalam desa atau lurah. Dubalang bertugas menjaga setiap gangguan, ancaman keamanan, dan ketertiban yang datang dari dalam maupun dari luar, kata Ory.
Menurutnya, Ansor berharap kehadiran Dubalang di desa-desa dapat mengantisipasi dan mencegah masuknya paham radikalisme dan aliran yang menyimpang dari kaidah ajaran Islam, menjaga kerukunan hidup beragama, menjadi pioner deradikalisasi di tengah masyarakat, memutus mata rantai penyalahgunaan narkoba, mengawal kebijakan jam wajib belajar dan magrib mengaji, menjadi icon gerakan kembali ka surau, mengantisipasi segala bentuk perjudian di desa, menghentikan orgen tidak senonoh, mengawal terwujudnya perkampungan wisata, mengantisipasi keributan dan kericuhan dalam masyarakat.
Pada intinya menciptakan keamanan dan ketertiban dalam masyarakat agar etika, moral, hukum dan undang-undang dapat berjalan dengan baik, dipatuhi dan dilaksanakan oleh masyarakat sebagaimana mestinya.
"Para Dubalang hendaknya dipilih dari mereka yang selama ini sudah menjadi panutan, harus berakhlak baik, dan memiliki kemampuan membela diri. Namun dalam menjalankan kato mandareh, Pemerintah harus membekali para Dubalang dengan pengetahuan ajaran agama Islam yang baik, rahmatan lil alamiin, pemahaman kaidah adat Minangkabau, ideologi Pancasila, Wawasan Nusantara dan bela negara, keterampilan yang dibutuhkan, serta pengetahuan tentang peraturan perundangan yang berlaku," tutur Ory.
Pemko Pariaman harus membekali Dubalang dengan peraturan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan ketika Dubalang sudah mulai dioperasionalkan. Seperti dubalang akan bertindak semena-mena, atau Dubalang yang menjadi biang keributan itu sendiri. Hal ini tidak kita inginkan. Besar harapan para Dubalang menjadi tokoh di kaum masing-masing yang disegani bukan ditakuti, panutan, sehingga wibawa ninik mamak, hukum dan pemerintah menjadi lebih baik.
"Ansor Kota Pariaman mengimbau seluruh kader Ansor, pemuda Kota Pariaman dan seluruh pihak ikut mendukung terwujudnya Dubalang yang baik," kata Ory.
Menjadi Dubalang, berarti ikut pengawal tegaknya etika, moral, hukum dan peraturan yang berlaku. Menjadi pahlawan terwujudnya keamanan, ketertiban, serta menjadi pembela Tanah Air dari segala macam ancaman yang datang, baik dari luar maupun dari dalam. Terwujudnya keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat adalah tanggung jawab dan cita-cita semua pihak, termasuk GP Ansor Kota Pariaman, katanya. (Armaidi Tanjung/Alhafiz K)