Daerah

Gelar LKL, Fatayat Bojonegoro Agar Terampil Kelola Organisasi

Senin, 27 Agustus 2018 | 09:00 WIB

Gelar LKL, Fatayat Bojonegoro Agar Terampil Kelola Organisasi

Peserta LKL Fatayat NU Bojonegoro

Bojonegoro, NU Online
Berbagai upaya terus dilakukan Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kabupaten Bojonegoro dalam menjawab tantangan zaman yang terus berkembang. Sehingga sebagai bentuk kaderisasi, Fatayat mengadakan Latihan Kader Lanjut (LKL) Fatayat di Aula Masjid Al-Birru Dander Bojonegoro, Sabtu-Ahad (25-26/8).

Sekretaris panitia, Siti Zubaidah menjelaskan, LKL adalah lanjutan dari pelatihan sebelumnya yaitu LKD, penekanan materi LKL ini pada pemberian wawasan dan ketrampilan pengelolaan usaha organisasi Fatayat NU dalam menangani persoalan umat.

"Tujuannya untuk menumbuhkembangkan pemahaman dan organisasi yang moderat, toleran, dan berorentasi kerakyatan. Serta membangun kemampuan mengembangkan organisasi secara kreatif, inovatif, mampu memetakan, menganalisa, dan menyelesaikan masalah," jelasnya.

Dikatakan, acara LKL diikuti 70 orang peserta dari perwakilan 24 PAC dan beberapa pengurus PC. Pasalnya materi yang disampaikan selain kefatayatan, islam Aswaja dan wacana kebangsaan, kepemimpinan dan keorganisasian serta Ansos (analisa sosial) dan analisa gender, membangun aliansi, advokasi, manajemen konflik dan teknik komunikasi efektif.

Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Bojonegoro Ifa Khoiria Ningrum menambahkan, latihan kader lanjutan ini merupakan salah satu program lanjutan setelah terlaksanakannya LKD tahun lalu. 

"Dengan adanya LKL ini diharapkan dapat memberikan ilmu dan pengetahuan yang luas untuk para peserta, utamanya dalam hal leadership," imbuhnya.

Pasalnya peserta merupakan ketua dan pengurus dari PAC Fatayat, sehingga dengan kemampuan leadership yang baik maka diharapkan akan ada sistem organisasi yang lebih baik dimasing-masing PAC. "Sehingga Fatayat juga dapat memberikan manfaat untuk masyarakat setempat, di era milenial dan ke depannya," paparnya.

Sementara itu ketua PCNU, Cholid Ubed mengapresiasi kegiatan badan otonom NU, fatayat yang mengadakan LKL. Dengan pelatihan ini perempuan NU diharapkan bisa memahami sesuatu tidak dengan tekstual, tetapi kontekstual yaitu pemahaman lebih dalam apa yang tersirat di dalamnya.

"Secara kehidupan ada yang perlu dihadapi dengan fleksibel dan ada yang perlu dihadapi dengan tegas maka jadilah perempuan cerdas," pungkasnya. (M Yazid/Muiz)


Terkait