Surabaya, NU Online
Abdul Ghoni akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur. Setidaknya ada tiga hal yang akan menjadi fokus perhatian dalam kepemimpinannya.
Dirinya berharap kepada seluruh kader PMII Jatim untuk bersatu dan berkomitmen membangun kaderisasi ke arah yang lebih baik. "Sebagai koordinator cabang, kami ingin menjadi jendela untuk kepengurusan cabang demi berlangsungnya proses kaderisasi," katanya, Jumat (2/11).
Kepada NU Online, Abdul Ghoni menyatakan ada tiga fokus PKC PMII ke depannya. “Pertama terkait kaderisasi sebaga jendela cabang,” ungkapnya.
Sedangkan yang kedua yakni bagaimana PMII merespon industri 4.0 dengan menata kaderisasi cabang. “Tentunya yang lebih kreatif, dengan membentuk instruktur expert yakni memiliki kemampuan pemahaman yang superior. di bidangnya,” jelasnya.
Yang juga tidak kalah menantang adalah melakukan konsolidasi internal untuk merumuskan strategi kaderisasi di sejumlah kampus. Apalagi sebelumnya telah keluar Permenristekdikti nomor 55 tahun 2018 yakni peraturan yang disahkan oleh Menristekdikti, Muhammad Nasir.
“Kami mempunyai ruang untuk masuk ke dunia kampus, dan tidak ada lagi peraturan sistem yang menghalangi organisasi kemahasiswaan dibuang dari ranah kampus,” ujarnya,
Menurutnya, PMII sendiri fokus dalam bidang kaderisasi yang bertugas menjadi syiar Islam Ahlussunnah wal Jamaah. “Kembali kepada internal setiap organisasi komitmen menjaga kedaulatan dan ini sudah menjadi kewajiban. Karena selama ini gerakan radikalisme itu masuk ke lembaga pendidikan,” tegasnya.
Ghoni mengaku kerap menemui kendala untuk menggelar kegiatan di kampus. “Padahal Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) dinilai dapat menjadi benteng dalam melawan paham radikalisme,” katanya.
Ia mengemukakan bahwa dengan tiga hal tersebut mampu meningkatkan kaderisasi PMII Jatim sehingga nantinya menjadi barometer bagi kepengurusan di Tanah Air. "Saatnya berfikir maju, bukan berfikir konflik terus," sergahnya.
Pada ajang konferensi yang berlangsung di Surabaya sejak Kamis hingga Senin (25-29/10), Ghoni mendapatkan 20 suara. Usai terpilih, hal pertama yang akan dilakukan adalah konsolidasi serta pembentukan pengurus baru. (Mahrus/Ibnu Nawawi)