Kudus, NU Online
Memasuki 10 hari puasa terakhir, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama–Ikatan Pelajar putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) desa Wates Kecamatan Undaan Kudus, Jawa Tengah mengadakan Festival Santri Ramadhan (FSR) 2016.
Dalam Kegiatan yang berlangsung selama sepekan (25/6–1/7) ini, ratusan santri musholla/masjid se desa setempat mengikuti lomba tarkhim, qiro, dai cilik, kaligrafi, baca puisi, MC dalam Bahasa Jawa, kreativitas daur ulang sampah dan tongtek takbir.
Menurut Ketua IPNU Wates M. Jaya, festival santri dimaksudkan memberi ruang anggota pelajar dan santri musholla/masjid untuk mengembangkan kreatifitasnya. Festival juga bertujuan meminimalisir pergaulan remaja yang belakangan sangat memprihatinkan.
"Melalui FSR ini, kami mengajak pelajar santri tetap tidak lupa akan musholla dan masjidnya," katanya.
Jaya menambahka IPNU-IPPNU melihat pelajar remaja desa wates memiliki banyak potensi yang perlu diarahkan dan dikembangkan ke arah yang bermanfaat. Adanya FSR, ini harapannya mereka bisa tersalurkan bakat kreatifitasnya menjadi prestasi.
"Oleh karena itu, acara FSR ini sasaran peserta adalah santri musholla-masjid se-Desa Wates," imbuhnya.
Kegiatan yang dimeriahkan bazar sembako dan permainan anak-anak di halaman Masjid Baiturrohman ini, mendapat apresiasi positif dari Ketua PRNU desa Wates H.Noor Sofan. Saat membuka acara FSR, ia mengatakan kegiatan semacam ini hampir sama dengan teknik dakwahnya Nabi Muhammad pada zaman dahulu.
"Selain membangun masjid untuk tempat ibadah, Rasulullah juga mendirikan pasar tidak jauh dari masjid sebagai media dakwah dan meningkatkan perekonomian ummat Islam kala itu," tandasnya.
Melihat pelaksanaan FSR dan bazar penuh kemajuan inovasi dari tahun sebelumnya, Sofan mengharapkan iktiar IPNU-IPPNU ini mampu menjadi pondasi masa depan yang lebih baik. (Qomarul Adib/Fathoni)