Daerah

Februari, Majalah Bangkit Bidik Arah Perbukuan Indonesia

Sabtu, 14 Februari 2015 | 08:29 WIB

Yogyakarta, NU Online
Majalah Bangkit edisi Februari menurunkan tema perbukuan Indonesia masa depan. Tema ini dipilih mengingat Indonesia pada akhir Februari hingga awal Maret 2015 menjadi tuan rumah pameran buku dunia. Indonesia menjadi tuan rumah “International Islamic Book Fair” di Jakarta. Pada bulan Oktober, Indonesia juga menjadi tuan rumah “Frankfurt Book Fair”.

Di sisi lain, saat ini marak beredar buku-buku berbahasa amarah. Karenanya, majalah Bangkit edisi Februari mengangkat tema“Di Balik Beredarnya Buku Penuh ‘Amarah’: Membaca Ulang Arah Dunia Perbukuan Indonesia Masa Depan”. 

Demikian ditegaskan Pimpinan Umum majalah Bangkit HM Lutfi Hamid di Kantor PWNU DIY jalan MT Haryono 40-42, Yogyakarta, Jum’at (13/2).

“Tipe buku yang penuh amarah ini memang bukan sesuatu yang baru. Perkembangan dunia perbukuan di Indonesia pada abad ke-21 ini, buku penuh amarah bukan saja sekedar bacaan, melainkan sudah menjadi sikap sebagian masyarakat yang suka marah,” tutur Lutfi yang juga Kepala Kemenag Sleman.

Dalam edisi kali ini, lanjut Lutfi, buku yang marah telah menghilangkan keseimbangan dalam membangun Indonesia. Perbukuan Indonesia masa depan harus kembali menata visinya yang jelas dan tegas. Dengan menundukkan perbukuan dalam konteks jiwa Nusantara ini, maka arah perbukuan bisa menjadi mercusuar peradaban dunia masa depan.

“Pada edisi ini Bangkit menghadirkan pembacaan masa depan perbukuan Indonesia dari beragam perspektif. Sehingga pembaca bisa jernih dalam membaca buku,” harap Luthfi. (Hendra/Alhafiz K)


Terkait