Jember, NU Online
Banyaknya perempuan dan anak yang menjadi sasaran kekerasan dan korban perdagangan manusia, melatarbelakangi PC Fatayat NU Jember untuk menggelar pelatihan untuk mencegahnya, Sabtu (15/4). Pelatihan yang digelar di aula kantor PCNU Jember itu diperuntukkan bagi kader Lembaga Konsultasi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (LKP3A) dan Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi (Piker). LKP3A dan Piker adalah lembaga di bawah naungan Fatayat NU Jember.
Menurut Ketua PC Fatayat NU Jember Rahmah Sa'idah, pelatihan tersebut sangat penting agar para kader Fatayat mempunyai bekal untuk melindungi diri sekaligus mengadvoaksi kasus-kasus yang menimpa wanita dan anak-anak.
"Kami berharap ke depan, kader Fatayat punya kemampuan menjadi pendamping terhadap kasus-kasus yang melibatkan perempuan dan anak-anak sebagai korban," ujarnya kepada NU Online di sela-sela acara.
Ida, sapaan akrabnya, menambahkan bahwa semakin lama grafik kekerasan terhadap perempuan dan anak, semakin meninggi. Kekerasan tersebut sering kali datang karena perempuan menuntut, atau sekedar mempertahankan hak-haknya. Ironisnya, dalam banyak kasus, perempuan tidak berdaya dan selalu berada di pihak yang dirugikan.
"Di satu sisi, kami secara organisasi akan mengadvokasi kasus-kasus yang merugikan perempuan dan anak. Di sisi yang lain, secara individu, kader Fatayat nantinya memiliki kemampuan untuk mengadvokasi dirinya sendiri," urainya.
Dalam pelatihan tersebut, peserta dibekali dengan 5 materi yang disampaikan oleh 10 fasilitator. Pelatihan yang digelar dalam rangkaian Harlah Fatayat NU ke-67 tahun tersebut diikuti oleh 32 peserta yang berasal dari seluruh PAC Fatayat.
Untuk menguji kepekaan peserta pasca pelatihan, mereka diberi tugas untuk menginventarisir kasus-kasus yang melibatkan perempuan dan anak di masing-masing PAC, dan kemudian diserahkan kepada PC Fatayat untuk dievaluasi dalam beberapa waktu ke depan. (Aryudi A. Razaq/Abdullah Alawi)