Kudus, NU Online
Hingga kini, nasib perempuan dalam segala sektor kehidupan mulai pendidikan, kesehatan, ekonomi maupun politik masih jauh dari harapan. Oleh karenanya, PW Fatayat NU Jawa Tengah akan selalu berupaya memberdayakan kaum perempuan.<>
Demikian yang disampaikan Ketua PW Fatayat NU Jateng Khizanatur Rahmah kepada NU Online saat menghadiri seminar kesehatan yang diadakan IPNU-IPPNU Kudus, Selasa (14/5) kemarin.
Khizanatur mengatakan berbagai persoalan yang menimpa kaum perempuan semacam trafficking, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), Tenaga kerja secara keadilan dan perlindungan hukum belum terselesaikan sesuai yang diinginkan.
“Untuk kepentingan advokasi perempuan ini, Fatayat sudah membentuk Lembaga Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan dan Anak (LP3A) yang konsen pada perlindungan perempuan dan anak serta pendampingan hukum,” terang Khizna sapaan akrabnya.
Dalam temuan lembaganya, ia memaparkan persoalan yang paling tinggi terjadi pada perempuan adalah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Sebetulnya, kejadian KDRT sangat merata terjadi di daerah-daerah, namun pihak istri tidak berani mengungkapkannya.
“Mereka (para istri) memiliki kepercayaan di saat mengaji bahwa persoalan keluarga menjadi rahasia yang tidak boleh disampaikan kepada siapapun meski mengalami ketidakadilan,” terang Khizana
Lebih jauh, Khizna menerangkan Fatayat Jateng juga melakukan pemberdayaan dari sisi ekonomi melalui pendirian koperasi bernama Yasmin di setiap cabang. Melalui koperasi ini, pihaknya mengupayakan permodalan sehingga potensi ekonomi anggota Fatayat bisa tumbuh berkembang.
“Kalau ekonomi anggota Fatayat bisa berkembang diharapkan mampu membantu menopang kebutuhan keluarga,“ tegas Khizna.
Ia menekankan semua aspek yang berkaitan perempuan menjadi prioritas garapan Fatayat. Untuk kepentingan itu, Fatayat NU Jateng siap bekerja sama dengan pihak manapun baik ormas lain maupun lembaga sosial maupun pemerintah.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor : Qomarul Adib