Subang, NU Online
Dalam rangka memperingati hari lahir (harlah) ke-10, Pesantren Attawazun bekerjasama dengan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Subang menggelar kegiatan tabligh akbar, pada Ahad (30/6).
<>
Kegiatan yang digelar di komplek Pesantren Attawazun, Kalijati, Subang, Jawa Barat tersebut dihadiri para pejabat tingkat Muspida Kabupaten Subang, Muspika Kalijati dan ribuan hadirin dari berbagai daerah.
Tidak tanggung-tanggung, mubaligh yang diundang oleh pihak panitia adalah para dai kondang yang mempunyai “jam terbang” cukup tinggi, para mubaligh tersebut adalah KH Manarul Hidayat, KH Ihya Ulumudin (Ustadz Jaka Tingkir), KH Muhammad Ihsan (Ustad Cepot), KH Soleh Sofyan (Ustad Sapu Jagat) KH Muhammad Faiz Syukron Ma`mun, dan KH Asep Nurzaman.
Menurut Azid Sukma Nugraha, salah seorang panitia kegiatan, para dai kondang tersebut adalah kiai yang sudah lama menjalin persahabatan dengan Pengasuh Pesantren Attawazun, KH Musyfiq Amrullah.
“Setahu saya, Kiai Manarul Hidayat gurunya Abi (KH Musyfiq Amrullah, red), Kiai Faiz, Ustadz Cepot, Ustadz Jaka Tingkir, Ustadz Sapu Jagat adik kelas Abi waktu nyantri di Daarul Rahman, Kalau Kiai Asep saya kurang tahu” Papar Azid yang juga Sekretaris PAC IPNU Kalijati ini.
Di hadapan ribuan hadirin, para mubaligh ini mengingatkan mengenai pentingnya pendidikan agama dan sekaligus mengajak agar putera-puterinya dititipkan ke pesantren, karena pendidikan pesantren sudah teruji kualitasnya apa lagi saat ini Indonesia sedang dilanda krisis moralitas, maka pesantren merupakan solusinya.
Selain itu pesantren juga tetap terbuka terhadap perkembangan jaman dengan tetap memelihara nilai-nilai keislaman, sebagai buktinya adalah para santri Pesantren Attawazun yang mampu berkomunikasi dengan bahasa Arab dan bahasa Inggris serta menguasai ilmu komputer.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor : Aiz Luthfi