Daerah

Dua Kader NU Warnai KPU Pati

Senin, 22 September 2008 | 05:34 WIB

Pati, NU Online
Dua kader Nahdlatul Ulama (NU) Pati berhasil lolos dalam verifikasi I, Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pati, Jawa Tengah. Kedua aktifis NU itu yakni, Ahmad Jukari dan Umi Nadliroh.

Ahmad Jukari, sekarang ini tercatat menjadi anggota Lembaga Bantuan Hukum (LBH NU) Pati dan wartawan di sebuah media harian. Sedangkan, Umi Nadliroh, menjadi kader NU yang mengelola LKK NU Pati. Sebelumnya, Umi Nadliroh juga tercatat sebagai alumni PMII di Semarang.<>

Dilaporkan kontributor NU Online Munawir Aziz, lolosnya kedua kader NU ini, termaktub dalam surat pengumuman Nomor 6/TIM/VIII/2008.

Menanggapi pengumuman ini, Ahmad Jukari justru merendah. “Saya hanya ingin mencari pengalaman baru, agar ilmu saya tidak berhenti pada rutinitas kerja sebagai wartawan. Selain itu, tentu agar pemikiran saya dapat membawa kemaslahatan umat di Pati,” ujar Jukari.

Ahmad Jukari menilai bahwa, tugas menjadi anggota KPU sangat berat. Karena berkelindan dengan berbagai kepentingan politik.

“Saya sangat sadar, tugas menjadi anggota KPU bukan perkara mudah. Sudah banyak contoh, anggota KPU yang tersandung kasus besar. Akan tetapi, saya berniat, bismillah, semoga memberi manfaat kepada umat dan diberi Ridha Allah,” tandas Jukari.

Sedangkan Umi Nadliroh berseloroh bahwa, sebagai perempuan, memegang jabatan struktural yang berkaitan dengan publik luas merupakan tantangan sekaligus cobaan.

“Saya ingin menunjukkan, bahwa perempuan tak hanya bisa diam. Menjadi anggota KPU, menjadi gerbang perjuangan saya untuk membela perempuan. Kalau lewat partai, menjadi caleg, sangat beresiko. Karena, benturan kepentingan sangat besar,” ujar Umi.

Lebih lanjut, Umi mengharap kepada warga Nahdliyin di Pati, agar nantinya ketika terpilih, warga nahdliyyin bersedia memberi suntikan semangat dan masukan pemikiran.

“Dukungan dari warga Nahdliyyin sangat saya perlukan. Hal ini untuk menambah kepercayaan diri saya, ketika membangun image KPU. Citra KPU sekarang ini agak menurun,” tandas Umi.

Meskipun begitu, Umi tak lantas berkecil hati ketika menjadi satu-satunya perempuan di KPU Pati. “Justru, inilah titik pijakan perjuangan saya untuk membela dan menghargai aspirasi kaum hawa dan kader perempuan Nahdliyyin,” tegas Umi. (nam)


Terkait