Banyumas, NU Online
Menyemarakkan Hari Pahlawan Nasional tanggal 10 November, Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Kabupaten Banyumas Jawa Tengah akan menyelenggarakan Doa Santri Untuk Negeri bersama para kiai dan habib. Kegiatan ini akan dilaksanakan di Alun-Alun Purwokerto, Jawa Tengah, Sabtu (10/11) malam.
"Kegiatan Santri doa Bersama Untuk Negeri sebagai implementasi bahwa kaum santri juga memiliki peran nyata untuk kemajuan bangsa", ungkap Pengurus RMI Banyumas Ahmad Arif Noeris, Sabtu, (10/11).
Dikatakan Noeris, hari Pahlawan yang bertepatan dengan awal bulan Maulid ini harus menjadi momentum untuk mengingat sejarah. Sejarah bangsa kita, menurutnya banyak diawali dengan peran nyata santri.
“Hal itu yang harus terus diingat sebagai i'tibar bagi kita semua. Sudah saatnya santri tidak dipandang sebelah mata, tetapi juga layak menjadi pemimpin dalam segala bidang demi kemajuan bangsa," tambah Pengasuh Pesantren Alhidayah Purwokerto itu.
Panitia Pelaksana M Biqih Zulmi mengatakan, kegiatan doa bersama akan dihadiri oleh 111 kiai dan habib, 11 hadroh, serta diperkirakan 11000 santri yang siap memenuhi acara. Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen juga diagendakan mengisi ceramah di acara tersebut.
“Panitia juga rencananya mengundang Ust Zulfikar dan Veve Zulfikar untuk memeriahkan acara,” tambah mahasiswa Pascasarjana IAIN Purwokerto itu.
Dikatakan Biqih, acara akan dimulai pukul 19.00 WIB dengan penampilan hadroh, dilanjutkan dengan sambutan dan ceramah serta pemutaran film Juara Santri jika memungkinkan. Selain itu, Ia juga mengingatkan untuk tidak membawa bendera selain bendera Indonesia dan bendera NU untuk dikibarkan.
“Hanya bendera merah putih Indonesia dan Nadhlatul Ulama (NU) yang boleh dikibarkan. Panitia berusaha menjaga suasana agar tetap adem dan sejuk,” ungkap Alumni IAIN Purwokerto itu.
Imbauan lainnya juga tertera di pamflet seperti membawa payung, membawa makanan dan minuman, siap tas kresek, membawa tikar, serta berpakaian putih.
Kegiatan Doa Santri Untuk Negeri rencananya dihadiri oleh Bupati Banyumas Ahmad Husein, pengurus PCNU Banyumas, pengurus RMI Banyumas, Hadroh Bataliyon 405 Wangon, serta santri dari pesantren yang ada di Banyumas dan sekitarnya. (M Ilhamul Qolbi/Muiz)