Pontianak, NU Online
Pemerintah menetapkan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila. Momen tersebut tidak dilewatkan begitu saja oleh semua kalangan. Di beberapa daerah, elemen melaksanakan peringatan hari yang sangat sakral. Karena Pancasila merupakan ideologi Indonesia.
Korp Pergerakan Mahasiswa Islam Putri (PMII) atau Kopri Pengurus Komisariat Cabang Kalimantan Barat (Kalbar) dan Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) menyelenggarakan talkshow Ramadhan, Jumat (1/6).
Kegiatan mengambil tema Pancasila Sebagai Pedoman Perempuan Generasi Millineal yang dikemas dengan dialog interaktif. Tampil sebagai narasumber adalah Yuliana, selaku anggota DPRD Provinsi Kalbar, Syarifah Aryana Kaswamayana selaku Komisioner Bawaslu Provinsi Kalbar, serta aktivis perempuan, Ummi Marzukhoh.
Dalam sambutannya Ketua Kopri PKC PMII Kalbar menyampaikan, bahwa Pancasila adalah final sebagai ideologi bangsa. “Jangan dirusak oleh oknum atau golongan yang mengatasnamakan kebenaran,” katanya. Mahasiswa harus bisa menjawab tantangan zaman dengan menjadikan perempuan sebagai garda terdepan dalam memimpin bangsa, lanjutnya.
Ketua IPPNU Kalbar, Siti Rohimah menjelaskan peran dan fungsi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. “Bukan sekedar sebagai ideologi negara, tapi harus mampu mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari,” tegasnya. Apalagi para pelajar harus memahami isi dari Pancasila sebagai pedoman kehidupan sehingga menjadi calon pemimpin yang kuat dan cerdas, lanjutnya.
Yuliana mengatakan bahwa keterwakilan perempuan di legislatif masih sangat jauh dan belum mencapai 30%. “Mari para perempuan, jangan takut duduk di kursi legislatif,” pintanya.
Dirinya kemudian menceritakan pengalaman saat pertama kali menjadi wakil rakyat. “Awalnya dulu saya tidak tau apa-apa tentang politik. Alhamdulillah lambat laun saya banyak belajar dan bisa mengabdi kepada masyarakat,” kenangnya.
Syarifah Aryana Kaswamayana mengimbau seluruh peserta untuk melaporkan jika ada temuan yang melanggar terkait kegiatan partai ataupun pasangan calon.
Yana panggilan akrabnya juga menyampaikan bahwa di era milenial perempuan harus bisa memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kemajuan teknologi. “Jangan mau kalah,” tegasnya. Bahkan dirinya sangat setuju bila yang memimpin PKC PMII Kalbar kedepan adalah perempuan.
Kegiatan dipungkasi dengan penyampaian kuliah tujuh menit oleh Kiai Jipridin dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Kalbar. (Arifuddin/Ibnu Nawawi)