Daerah

Cinta kepada Nabi Muhammad, Bisa Membentuk Karakter

Ahad, 11 November 2018 | 01:45 WIB

Pamekasan, NU Online
Peringatan Maulid Nabi Muhammad yang  selalu marak setiap tahun, setidaknya mempunyai dua tujuan. Yaitu memupuk rasa cinta dan hormat kepada Nabi Muhammad SAW. Demikian diungkapkan KH Abdul Basith Mansur saat memberikan tausiyah  dalam Peringatan Maulid Nabi di Pesantren Darul Ulum, Katapang, Kabupaten Sampang, Sabtu (11/11) malam.

Menurutnya,  dorongan cinta mempunyai kekuatan yang dahsyat  untuk melakukan apa saja. Ketika manusia cinta kepada  Nabi Muhamamad,  maka minimal ia ingin mengikuti jejaknya. Dan dari situ rasa hormat juga muncul.

“Perilaku yang baik, dengan mengikuti jekaknya itu menampakkan rasa cinta dan hormat kita untuk junjungan Nabi Muhammad," ujar Kiai Basith.

Pengasuh Pesantren Nurul Jadid, Bungbaruh, Kadur, Kabupaten Pamekasan tersebut menjelaskan, ketika manusia cinta kepada Nabi Muhammad, maka secara otomatis kesehariannyaa akan terpelihara dari kemaksiatan.

"Sebab cinta tersebut bakal menguatkan karakter kita untuk selalu meneguhkan kebajikan. Rasa hormat kepada Nabi pun juga dapat muncul dengan sendirinya," ujar alumnus Pesantren Annuqayah Latre, Guluk-Guluk, Sumenep tersebut.

Karena itu, Kiai Basith mengajak seluruh masyarakat untuk selalu mendengungkan shalawat kepada Nabi, sembari merenungi akhlaknya yang sangat menakjubkan. Melantunkan shalawat  sungguh suatu kemuliaan dan bernilai pahala. Tapi membaca shalawat semata tanpa diikuti dengan usaha untuk mengikuti perilaku Nabi Muhammad, sangatlaah tidak sempurna.

"Semoga kita ini dapat syafa’at Nabi muhammad di dunia dan akhirat. Amin," tukas Magister Theologi Islam tersebut (Hairul Anam/Aryudi AR).


Terkait