Membaca dan memahami Al-Qur’an perlu terus digalakkan. Sebab, dengan begitu, wawasan dan pengatahun tentang Islam yang komprehensif terbuka. Inilah yang melatarbelakangi Pimpinan Cabang Muslimat NU Jember membuat program yang diberi titel “One Day One Juz”.
Kegiatan yang berjalan hampir setahun ini memanfaatkan kecanggihan teknologi android sebagai pemandunya. Inti program tersebut adalah khataman Al-Qur’an tanpa (peserta) harus berkumpul di mushalla atau tempat tertentu, tapi cukup dilaksanakan di rumah masing-masing atau di mana saja anggota berada.
“Kalau judulnya khataman itu semangatnya beda dengan ngaji sendirian. Karena, khataman itu ada tawassul, doa dan sebagainya. Jadi ini model khataman bagi orang yang tak punya waktu untuk berkumpul di tempat tertentu,” ucap Ketua PC Muslimat NU Jember Nyai Hj. Emi Kusminarni kepada NU Online di kediamannya, Jumat (10/2).
Sejak diluncurkan akhir Februari 2016, progam ini mempunyai anggota sebanyak 70 orang yang berasal dari lintas kecamatan. Mereka terbagi ke dalam tiga kelompok. Masing-masing anggota (dalam satu kelompok) setiap hari membaca satu juz Al-Qur’an hingga secara kelompok mereka mengkhatamkan Al-Qur'an dalam satu atau dua hari. Untuk menghindari tumpang tindih dalam pembacaan Al-Qur’an, masing-masing anggota melaporkan juz yang akan dibaca kepada ketua kelompok melalui grup media sosial WhatsApp (WA).
“Kalau yang menunjuk baca tawassul dan doa, ya kami. Kalau ngajinya, masing-masing anggota disilakan memilih juz yang mau dibaca, tinggal melaporkan di grup WA supaya tidak tumpuk. Tapi juga ada anggota yang tiap hari baca Al-Qur’an diurut mulai juz satu, hingga ketika sudah satu bulan, secara pribadi, ia sudah khatam. Sedangkan secara kelompok bisa khatam dalam satu atau dua hari,” lanjutnya.
Nyai Hj. Emi mengaku senang lantaran kegiatan tersebut tetap berjalan secara konsisten hingga hari ini. Pesertanya tidak hanya dari anggota atau pengurus Muslimat NU, tapi juga ada dari kalangan umum.
Dikatakannya, beberapa PAC Muslimat NU sudah meniru model khamatan serupa ini. “Hari ini pesertanya bertambah 3 orang. Terkadang sampai 80 orang (pesertanya). “Saya berharap mencintai Al-Qur’an bukan hanya untuk kita sendiri tapi ada upaya secara berjamaah untuk terus dan terus membaca Al Qur’an,” jelasnya. (Aryudi A. Razaq/Abdullah Alawi)