Daerah

Cegah Politisasi Masjid, MAJT Akan Gelar Halaqah Takmir se Jateng

Ahad, 22 April 2018 | 03:30 WIB

Semarang, NU Online
Menjelang pesta demokrasi di Indonesia, Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) akan menggelar halaqah pengelola masjid se Jawa Tengah, agar masjid sebagai tempat ibadah, bersih dari persoalan politik praktis.

Kegiatan ini akan digelar Sabtu (28/4) mendatang di Perpustakaan MAJT kerjasama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jawa Tengah,beserta Masjid Agung Semarang, dan Masjid Raya Baiturrahman.

"Masjid sebagai pusat kegiatan agama Islam diharapkan menjadi penjaga ukhuwah serta tidak menjadi panggung politik dan tempat kampanye bagi kepentingan-kepentingan politik praktis," kata Ketua MAJT H Noor Achmad, Sabtu (21/4). 

Masjid diharapkan untuk menjadi tempat edukasi bagi masyarakat, khususnya umat Islam agar memiliki kedewasaan dalam berpolitik. Sehingga menghadapi tahun-tahun politik ini dapat tercipta ketertiban, kedamaian, dan keadilan dalam berpolitik. Utamanya agar tetap terjaganya persatuan dan kesatuan serta ukhuwah Islamiyah.

"Diharapkan halaqah ini dapat membawa pada terciptanya kondisi ukhuwah wathaniyah dan ukhwuwah basyariyah sebagai wujud dari doktrin agama Islam yang rahmatan lil alamin," jelasnya.

Mantan Rektor Universitas Wahid Hasyim Semarang ini juga mengingatkan pada seluruh pengelola masjid, untuk tetap mensyiarkan Islam tanpa ikut terseret dalam pengkotak-kotakan serta perpecahan umat.

Di sisi lain, para pengelola masjid diharapkan tetap memberikan panduan kepada umat Islam bagaimana memilih pemimpin sesuai dengan Syariat Islam yang berlaku di lingkungannya.

Rencananya, pembicara yang akan hadir antara lain Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan, Mahfudh MD mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, dan Mantan Gubernur Jawa Tengah H Ali Mufiz. (Red: Muiz)


Terkait