Pamekasan, NU Online
Tidak menggalang dana ke orang lain, tapi memeras keringat sendiri untuk mengumpulkan uang guna meringankan beban hidup puluhan anak yatim, itulah yang dilakukan para pelajar NU di Kabupaten Pamekasan.
Mereka tercatat sebagai pengurus OSIS SMA Ma'arif 1 Pamekasan. Selama beberapa hari, mereka bergerilya menjajakan kue lumpia dan kerupuk hasil produksi sendiri. Laba ratusan ribu rupiah dari penjualan tersebut dijadikan sebagai penambah biaya santunan anak yatim.
"Memang tidak sampai berjuta-juta, tapi itu cukup untuk meringankan beban hidup puluhan anak yatim. Kami bangga pada kalian," terang guru senior SMA Ma'arif 1 Pamekasan, Ainul Gurri, di sela-sela penutupan pesantren ramadhan serta buka bersama (bukber) dan pemberian santunan terhadap anak yatim di area sekolahnya, Senin (4/6) malam.
Menurutnya, terobosan yang dilakukan anak didiknya dalam menggali dana santunan buat anak yatim terbilang unik. Sebab, kata Ainul Gurri, mereka tergolong kreatif dan merawat spirit kemandirian.
"Tentu itu tidak lepas dari ruh keikhlasan dalam rangka mengasah kedermawanan. Insyaallah pelajar NU selalu yang terbaik," tukasnya.
Ketua Osis SMA Ma'arif 1 Pamekasan Ahmad Mudani menyatakan sangat berterima kasih atas semua partisipasi semua pihak yang telah membantu kesuksesan pelaksanaan pesantren ramadhan yang ditutup dengan santunan anak yatim dan bukber.
"Semangat kami ini tidak terlepas dari pembinaan kepala sekolah beserta segenap dewan guru yang tak jemu mendidik kami," tegasnya.
Perwakilan masyarakat Mashur yang hadir dalam kesempatan itu mengaku sangat salut dan haru. Dia berharap semoga SMA Ma'arif 1 Pamekasan semakin tambah maju. "Semoga santunan dan bukber ini bisa banyak membawa manfaat lebih terhadap kemajuan perkembangan SMA Ma'arif 1 Pamekasan," tukasnya. (Hairul Anam/Muiz)