Daerah

Cara Sibukkan Anak-anak dari Ketergantungan HP

Kamis, 4 Juli 2019 | 12:00 WIB

Cara Sibukkan Anak-anak dari Ketergantungan HP

Bimbingan Teknis operator TPQ

Lombok Barat, NU Online
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Lombok Barat  H Ahmad Jaelani menyebutkan bahwa tantangan kita ke depannya dalam beradaptasi dengan kemajuan teknologi dalam semua aktivitas. "Terutama dalam menghadapi teknologi industri 4.0 mau tidak mau kita harus menyesuaikan," ujarnya.

Hal itu disampaikan dalam acara pembekalan operator Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ), operator Madin, dan pengelolaan operator Pesantren di Aula Kemenag Giri Menang Kabupaten Lombok Barat, Kamis (4/7).

Dijelaskan, kita saat ini juga ketergantungan dengan smartphone pinter karena memiliki aplikasi yang lengkap. "Smartphone pinter saat ini sudah lengkap kayak laptop. Karena sudah ada Microsoft word, Microsoft Excel, dan lain-lain," terang mantan PLt Kakankemenag NTB ini.

Ketergantungan itu lanjutnya, tidak hanya bagi kaum dewasa  tapi juga anak-anak pun sudah sangat tergantung. "Oleh karena itu peran orang tua sangat dibutuhkan untuk menghindari pengaruh negatif teknologi," tuturnya.

Karena itu, keberadaan TPQ maupun Madrasah Diniyah itu bagian dari cara kita menyibukkan anak anak. "Bila anak-anak disibukkan dengan hal positif, maka bisa terhindar dari negatif teknologi dan akan sangat bahaya bagi anak anak. Kalau tidak ada kesibukan, apalagi suka menyendiri hanya di temani dengan smartphone pinter," jelasnya dengan nada khawatir.

Oleh karena itu dia mengajak para operator TPQ maupun operator Madin, dan pesantren agar mengupdate dan mengisi Education Management Information System (EMIS) peserta didik sesuai rubrik yang telah di sediakan oleh pihaknya agar bisa mendapat potensi dan sebaran lembaga yang ada di bawah naungan Kementerian Agama Kabupaten Lombok barat.

Kepala seksi Pendidikan Agama dan keagamaan Islam (Pakis) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), H Nasrullah menjelaskan hingga tahun 2019 Data TPQ yang sudah punya izin Operasional sebanyak 640 Lembaga, Madrasah Diniyah 274 Lembaga, dan Pondok Pesantren berjumlah 99 Lembaga baik pondok pesantren Umum dan Pondok Pesantren Pesantren Salafiyah

Pertemuan yang di hadiri oleh 30 peserta ini merupakan kegiatan Bimbingan Teknis tenaga Operator Pondok Pesantren, Madrasah Diniyah dan TPQ se Kabupaten Lombok Barat. "Bimbingan Teknis Operator EMIS Online Lembaga Keagamaan Islam tingkat Kabupaten Lombok Barat Tahun 2019," pungkasnya. (Hadi/Muiz)


Terkait