Bekasi, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bekasi dalam waktu dekat ini akan meluncurkan sebuah buku berjudul Peradaban Baru Dalam Historis NU Kota Bekasi.
Menjelang Konferensi Cabang (Konfercab) IV, Ketua Tanfidziah KH Zamakhsyari Abdul Majid, yang telah menjabat selama 15 tahun, akan menelurkan sebuah karya. Tujuannya agar para pengurus dan kader NU Kota Bekasi, tak buta sejarah.
Kiai Zamakhsyari mengatakan, bahwa pertama buku itu akan mengangkat sejarah NU secara umum Setelah itu tentang NU yang memiliki pengalaman berpolitik.
"Karena suka atau tidak suka, sejarah harus dibuka dan dibaca, agar generasi penerus NU memahami sejarahnya sendiri," kata kiai yang menjabat sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi ini, kepada NU Online, Kamis (9/8) pagi.
Ia pun mencoba melakukan elaborasi pemikiran soal tantangan masa depan yang bakal dihadapi NU. Di dalam buku tersebut, tertuang bagaimana NU sebagai ormas Islam pendiri negara mampu menjadi wadah perjuangan umat Islam.
"Kemudian sikap NU terhadap organisasi transnasional itu seperti apa? ada di buku itu. Lalu bagaimana NU dengan ormas Islam lain yang berbeda secara gerak dan pemikiran? Hal yang harus dibaca oleh kader NU adalah soal NU yang setia mempertahankan akidah Islam Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja) An-Nahdliyah," jelasnya.
Setelah itu, Kiai Zamakhsyari mengajak pembaca merefleksikan ingatan soal khittah NU 1926 yang menjadi pijakan Nahdliyin, terutama pengurus NU di berbagai level tingkatan.
"Anda akan membaca tentang sikap dan pemikiran masyarakat NU. Yakni, sikap tawassuth dan i'tidal; sikap tasamuh; sikap tawazzun; dan amar ma'ruf nahi munkar. Itu yang tidak boleh dilupakan oleh kader NU," tegasnya.
Setelah gambaran NU secara umum telah dideskripsikan, Kiai Zamakhsyari mencoba untuk masuk ke dalam pembahasan inti. Yaitu tentang sejarah berdirinya NU Kota Bekasi. Para tokoh, kiai, dan ulama pendiri yang berjasa membangun peradaban NU.
Hal yang tak kalah pentingnya untuk diangkat sebagai torehan prestasi membanggakan adalah perwujudan kantor baru bernama Gedung NU Centre El-Sa'id, di Jalan Bambu Kuning 200, Sepanjangjaya, Rawalumbu.
"Karena kisah perjuangan dan pengorbanan untuk mewujudkan bangunan ini, menjadi momentum berharga yang tidak bisa saya lupakan sepanjang hidup," katanya.
Terakhir, tentu soal media komunikasi dan informasi yang dimiliki NU Kota Bekasi saat ini. Pertama, Radio Bintang Empat Lima (R-Bama) 104,8 FM. Kedua, Website PCNU Kota Bekasi beserta media sosial (medsos) pendukungnya.
"Bagaimana wujud buku itu? nantikan saja," tutup Kiai Zamakhsyari berpromosi seraya berkelakar. (Aru Elgete/Muiz)