Daerah

Bencana Alam tidak Ada Hubungannya dengan Politik

Rabu, 15 Agustus 2018 | 00:00 WIB

Bencana Alam tidak Ada Hubungannya dengan Politik

Rais MWCNU Banyuwangi, KH Ahmad Shiddiq

Banyuwangi, NU Online
Rais MWC NU Kecamatan Banyuwangi KH Ahmad Shiddiq menilai ada dua hal yang harus dilakukan dalam menyikapi setiap bencana, ada pendekatan yang sifatnya duniawi dan ukhrawi (akherat).

Pesan pembuka yang dikatakan saat ditemui di kediamannya di Pesantren Al-Anwari, Kelurahan Kertosari, Kecamatan Banyuwangi, Selasa (14/08) sore.

Karena kita faham bahwa seluruh kerusakan yang ada di muka bumi ini akibat dari ulah manusia. Banyak ketimpangan yang telah dilakukan. Misalkan eksploitasi sumber daya alam hanya untuk kepentingan kelompok dan diri sendiri.

"Sifat serakah inilah yang menjadi penyebab utama, sehingga tidak adanya keseimbangan antara mengambil manfaat sebesar-besarnya daripada memperbarui. Misalkan dalam hal ini bencana gempa bumi yang ada di Lombok, Nusa Tenggara Barat," jelas Kiai Ahmad Shiddiq.

Naif sekali rasanya, lanjutnya, jika bencana ini dibaca oleh sebelah pihak karena perbedaan pandangan politik. 

"Ini sangat bertentangan dan saya tidak sepakat. Kita tahu bahwa proses terjadinya gempa ini adalah karena getaran di permukaan bumi akibat  energi dari dalam yang terlepas secara tiba-tiba dan menciptakan gelombang seismik," terang alumnus Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung.

menurut Kii Ahmad, ini adalah peringatan dari Allah SWT. Karena itu dalam aspek duniawi harus ada keseimbangan antara pengambilan sumber daya alam dengan memperbaruinya.

Sedangkan dalam tinjauan akhirat, katanya, musibah ini harus disikapi dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT. 

"Ada banyak ibadah yang bisa kita lakukan bersama, mulai dari ibadah dengan pembacaan istighotsah sampai dengan agenda taubat bersama. Karena setiap musibah yang telah terjadi adalah peringatan Allah SWT untuk hamba-hamba-Nya menjadi agar sadar dan mendekatkan diri," tutup Gus Ahmad Shiddiq. (Sholeh/Muiz)


Terkait