Wonosobo, NU Online
Dinilai tidak menjalan perda terkait dengan masalah hiburan malam, meski secara kelembagaan PCNU Kabupaten Wonosobo telah meminta kepada Bupati agar segera menertibkan hiburan malam, Ansor-Banser Wonosobo akan gelar aksi damai, Senin (6/8) mendatang.
Lambatnya respon Bupati Eko Purnomo terkait masalah penertiban hiburan malam, sedangkan PCNU telah mendesak sejak April lalu, membuat Nahdliyin semakin resah dan gelisah.
Ketua GP Ansor Wonosobo Santoso, Kepada NU Online Jumat (3/8) menilai, pemerintah telah keluar dari komitmen yang telah disepakati. Buktinya, menurut Santoso usaha hiburan seperti tempat karaoke masih menjamur dan bebas beroprasi di Kabupaten Wonosobo.
Santoso juga menyampaikan bahwa pemerintah Wonosobo tidak serius dalam menegakan perda usaha tempat hiburan.
"Sebenarnya usaha tempat hiburan sudah diatur dalam perdanya dan yang berwenang menertibkan bahkan menutup usaha hiburan yang menyalahi perda adalah pemerintah daerah, namun pemerintah tidak serius menegakan aturan itu," ungkap Santoso.
Selain itu, Santoso juga memaparkan akan negatifnya hiburan malam di Wonosobo. Mereka yang datang ke tempat Karaoke menurutnya berasal dari berbagai kalangan. Walaupun hiburan karaoke dan hiburan malam lainnya identik dengan biaya relatif mahal, namun para pemintanya bukan hanya berasal dari kalangan berduit saja.
"Bahkan banyak juga para mahasiswa yang meminati hiburan ini sebagai pelepas jenuh mereka, walaupun kondisi keuangan mereka pas pasan. Serta menjadi persoalan saat ini sebagian mereka khususnya yang sudah ketagihan dan menikmati gaya hidup ini, cara apapun akan mereka lakukan agar bisa menikmati hiburan malam," beber Santoso.
Maka atas dasar mandat PCNU, Ulama, dan masyarakat Wonosobo, Santoso memastikan akan adanya ribuan kader Ansor-Banser bersama banom lainnya termasuk IPNU-IPPNU, PMII, Fatayat, dan Muslimat yang melakukan aksi pada Senin mendatang.
Santoso berharap aksi senin mendatang bisa berjalan lancar serta mendapat sikap dan respon yang baik dan jelas dari Pemerintah. (Sholeh Nahru/Muiz)