Jakarta Selatan, NU Online
Mengambil peringatan Asyuro yang jatuh pada 10 Muharram, warga desa Pondok Pinang Timur berkumpul di masjid Dakwatul Islamiyah. Tua,muda, pria, maupun wanita ikut meramaikan peringatan Asyuro dengan membaca seribu kali surat Al-Ikhlas, Rabu (13/11) malam.
<>
“Asyuro dilanjutkan dengan pembacaan tahlil dan kirim-kirim arwah buat warga yang lebih dahulu wafat,” kata salah seorang remaja yang ikut Asyuro, M Reihan, Rabu (13/11) malam.
Acara yang dimulai setelah Isya diakhiri dengan memakan ketupat sayur Betawi bersama yang dikirim warga sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap peringatan keagamaan.
“Saya nggak tahu apa fadhilatnya membaca 1000 kali surat Qul Hu. Saya hanya mengajak warga untuk meneruskan kegiatan orang-orang tua waktu saya kecil dahulu,” tutur sesepuh warga Pondok Pinang KH Hasbullah (85) di kediamannya usai acara.
Tetapi warga sebaiknya memang tidak tahu fadhilatnya agar mereka ikhlas dan peringatan terus berjalan setiap tahunnya. Biar mereka tanya sendiri nanti di akhirat kepada Rasulullah. Kalau tahu sekarang, nanti mereka akan menagih di dunia, lanjut KH Hasbullah yang pernah menjadi sekretaris ranting NU Pondok Pinang tahun 1950an.
Untuk menandai jumlah bacaan, KH Hasbullah menggunakan sepuluh potong batang plastik alat korek kuping bersih. Sejak sore ia meminta cucunya mengguntingkan batang korek kuping. Setiap batangnya menandai 100 surat Al-Ikhlas.
Biasanya kita menggunakan apa saja untuk menandai jumlah bacaan. Kadang kami menggunakan pentol korek api. Kadang patahan sapu lidi.
1000 kali Qul Hu hanya amalan qauliyah pada 10 Muharram. Sedangkan amalan fi’liyahnya banyak. KH Hasbullah menyebutkan amalan sunah puasa, sembahyang, menyambung silaturahmi, mengunjungi orang alim, menjenguk orang sakit, bercelak mata, menyantuni anak yatim, mandi, potong kuku, dan memberikan belanja lebih bagi keluarga.
Ia lalu membaca sebuah syair yang ia hafal puluhan tahun, Sum Sholli Sil Zur Aliman ‘Ud Waktahil. Ro’sal Yatimimsah Tashoddaq Waghtasil. Wassi‘ Alal Iyal Qollim Zhufro. Wasurotal Ikhlasi Qul Alfan Tasil.
Sebenarnya membaca 1000 kali Qul Hu bisa dilakukan di rumah secara sendiri-sendiri. Tetapi dikerjakan berjamaah di masjid juga ada baiknya untuk mengajak warga beramal, tandas KH Hasbullah.
Dakwatul Islamiyah berada di gang H Midi kelurahan Pondok Pinang kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Meskipun terletak di Pondok Pinang, desa Pondok Pinang Timur terisolir oleh kompleks Pondok Indah dan gedung raksasa di sekitarnya. (Alhafiz K)