Mataram, NU Online
Pimpinan Cabang GP Ansor Kota Mataram akan mendorong penerapan mekanisme Ahlul Halli wal Aqdi pada Konfrensi Wilayah GP Ansor NTB yang rencananya digelar pada 14-17 Agustus mendatang. Pihak GP Ansor Mataram menilai mekanisme Ahlul Halli wal Aqdi lebih membawa maslahah bagi GP Ansor NTB.
<>
Demikian disampaikan Ketua GP Ansor Kota Mataram Hasan Basri di Kantor PWNU NTB jalan Pendidikan nomor 6 Kota Mataram kepada NU Online, Sabtu (27/6).

Hasan mengusulkan bahwa setiap cabang memilih satu orang untuk masuk dalam dewan Ahlul Halli wal Aqdi. “Per cabang itulah yang akan langsung menjadi Ahlul Halli wal Aqdi,” katanya.

Ia menegaskan bahwa tatib tetap akan ada untuk membangun persepsi yang sama demi tercapai hasil yang baik pada musyawarah untuk mufakat. “Intinya musyawarah mufakat itu yang terpenting karena itu sudah sesuai dengan PD/PRD Organisasi.”

Menurutnya, tim Ahlul Halli wal Aqdi akan masuk ruangan. Mereka akan bermusyawarah di dalam. Setiap anggota tim Ahlul Halli wal Aqdi mengusulkan nama.

Pada intinya, menurut Hasan, nanti tidak ada voting. Apapun hasil musyawarah di dalam ruangan itu wajib diterima oleh semua cabang sampai keluar ruangan hingga satu periode mendatang.

Hasan optimis rencana penerapan Ahlul Halli wal Aqdi akan berhasil mengingat dirinya dipilih dengan cara musyawarah pada Konfercab Ansor pada Oktober 2014 lalu.

“Ansor Mataram sudah memulai itu jauh sebelum PBNU membahas itu, saya terpilih atas hasil musyawarah  PAC-PAC Ansor Kota Mataram,” kata Hasan. (Hadi/Alhafiz K)