Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Jombang, Jawa Timur akan terus mengoptimalkan kederisasi Ansor khususnya di tingkat kecamatan. Sejumlah pengurus Ansor yang sempat vakum, saat ini sudah mulai aktif kembali melaui beberapa upaya.
Salah satu contoh, Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Wonosalam yang sempat vakum selama 10 tahun, saat ini sudah mulai beraktivitas kembali. Sejumlah kegiatan juga tengah dilakukan dengan intensif, baik yang brsiafat kemasyarakatan maupun penguatan pengurus dan kelembagaan Ansor itu sendiri.
Prihal serupa di Kecamatan Tembelang. Sekitar sepekan lalu, PC GP Ansor kembali mengajak para pemuda NU di kecamatan setempat untuk aktif dan membentuk kembali kepengurusan GP Ansor di tingkat PAC dan Pimpinan Ranting setempat yang vakum selama kurang lebih 15 tahun. Secara administrasi legal formal ada pengurus, tetapi tidak memiliki kegiatan sama sekali.
Pembentukan pengurus pada saat itu berjalan lancar dan tertib melalui musyawarah mufakat (Tim Formatur) yang disepakati bersama oleh PC GP Ansor Jombang, MWC NU Tembelang, Pengurus Care Taker PAC GP Ansor Tembelang dan Beberapa Ranting yang masih eksis dan memiliki SK Kepengurusan di Mojokrapak, Tembelang, pekan lalu (12/3).
Tim Formatur terdiri dari PC GP Ansor Jombang, Pengurus Care Taker PAC GP Ansor Tembelang, Rais Syuriah dan Ketua Tanfidziyah MWC NU Tembelang, perwakilan dari pipmpinan ranting GP Ansor se-Tembelang. Tim Formatur tersebut memilih Sugeng Widiarto sebagai Ketua PAC GP Ansor Tembelang masa khidmat 2016 – 2019.
Ketua PC GP Ansor Jombang H Zulfikar Damam Ikhwanto mengatakan, dengan terbentuknya PAC GP Ansor Tembelang yang baru, diharapkan PAC GP Ansor dapat aktif sebagaimana PAC GP Ansor yang lain di Kabupaten Jombang. “ Untuk PAC Tembelang ini saya tugaskan untuk menyelenggarakan PKD (Pelatihan Kepemimpinan Dasar) dengan peserta seluruh Pengurus Ansor di Tembelang maupun juga melibatkan peserta dari PAC yang lain,” katanya.
Gus Antok, sapaan akrabnya, menambahkan bahwa GP Ansor adalah masa depan Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus garda terdepan dalam pengamanan kebijakan NU baik yang bernuansa keagamaan maupun kemasyarakatan. “Karena itu gerakan pemuda ansor harus mandiri dan menata diri agar bisa menjadi organisasi dinamis yang sehat dan kuat serta berakhlakul karimah,” tambahnya.
Kegiatan Konferensi Anak Cabang GP Ansor Tembelang tersebut dihadiri oleh Ketua, Sekretaris, Bendahara dan beberapa pengurus harian PC GP Ansor Kabupaten Jombang. Hadir juga Rais Syuriah Majelis Wakil Cabang (MWCNU) Tembelang, dan Ketua MWCNU Tembelang, beberapa pimpinan ranting Ansor se-Kecamatan Tembelang, serta para pemuda NU dan masyarakat dari berbagai desa di Tembelang.
Dalam perkembangannya hingga sekarang, pengurus Ansor yang baru terbentuk itu sudah mulai menata sistem dan sejumlah kebutuhan organisasi, termasuk mengajuan SK (surat keputusan) sudah mulai disiapkan.
“Alhamdulillah, sudah mulai menata secara internal keorganisasian, para pengurus anak cabang dan pengurus rantingnya juga ditata, merapikan administrasi organisasi, mulai SK dan dokumen penting lain, termasuk pendataan anggota Ansor dan Banser pada wilayah setempat,” katanya di waktu terpisah, Jum’at (18/3).
Ia juga mengemukakan percepatan gerakan mereka untuk membangun kesolidan internal pengurus. Juga sinergitas antar MWCNU dan badan otonom (banom) NU sudah mulai tampak. “Ada sinergitas juga antara Ansor dengan MWCNU dan Banom NU setempat,” ungkapnya. (Syamsul Arifin/Abdullah Alawi)