Pacitan, NU Online
Dibandingkan daerah lain, Jawa Timur saat ini sedikit tertinggal dalam hal kaderisasi. Ke depan, Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur akan terus menggalakkan kaderisasi, merekrut kader Ansor dan Banser di tiap kabupaten/kota.
Hal itu disampaikan Ketua PW GP Ansor Jawa Timur H Sholahul 'Aam Notobuwono saat menjadi inspektur Apel Kebangsaan yang digelar GP Ansor Pacitan, Jumat (31/8) siang di halaman Pendopo Kabupaten Pacitan.
"Kita akui pengkaderan kita kurang masif. Fakta di kabupaten lain, di kecamatan lain, setiap minggu ada pengkaderan," kata Gus 'Aam, sapaan akrabnya.
Cucu pendiri NU KH Wahab Hasbullah itu berkomitmen melakukan kaderisasi secara massif di wilayah yang ia pimpin. Bila GP Ansor tertinggal satu langkah saja, maka kader NU akan diambil pihak lain. "Bila sahabat-sahabat ini tidak kita ajak, maka akan diambil oleh pihak lain," katanya.
Banser sebagai benteng agama dan negara, kata Gus 'Aam harus terus membekali dan meningkatkan kemampuan diri dengan mengikuti diklat-diklat secara berjenjang, mulai dasar hingga tingkat nasional.
"Jangan lagi ada kader Ansor-Banser yang tidak bersertifikat," pesannya.
Gus 'Aam yang juga Ketua Umum Rijalul Ansor Pusat itu mengajak kader Ansor-Banser untuk terus menata barisan, melangkah bersama dalam satu komando. "Mari bersama-sama berkhidmah di bawah bendera besar perjuangan Nahdlatul Ulama," pungkasnya.
Apel Kebangsaan memperigati Kemerdekaan Ke-73 Republik Indonesia ini dirangkaikan dengan pengukuhan pengurus Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) Banser Pacitan masa Khidmah 2018-2022.
Tampak hadir dalam apel, Kasatkornas Bahser H Alfa Isnaeni, Kasatkorwil Banser Jatim Syafiq Sauqi, Bupati Pacitan, Ketua DPRD, pengurus PCNU Pacitan bersama Banomnya, para kiai, dan puluhan tamu undangan (Zaenal Faizin/Muiz)