Bojonegoro, NU Online
Hari lahir GP Ansor yang Ke-84 menjadi momentum yang tepat untuk melakukan evaluasi terhadap seluruh pengurus dan kader.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Pimpinan Anak Cabang GP Ansor Kecamatan Gayam kabupaten Bojonegoro yang menyelenggarakan peringatan Harlah dan Doa bersama pada Jumat (27/4) malam di Gedung MWC Setempat.
Hadir dalam kegiatan ini, Ketua PC GP Ansor Bojonegoro, Ketua MWC NU Gayam serta seluruh pimpinan ranting se-kecamatan Gayam.
Ketua PAC GP Ansor Gayam, Imam Hambali menyampaikan bahwa perjuangan Ansor dari masa ke masa sudah tidak perlu diragukan lagi, karena organisasi ini selalu hadir dalam setiap dinamika dan tantangan zaman.
"Mulai dari masa pra kemerdekaan, pemuda NU ini sudah menunjukan perjuangan dengan turut serta melawan penjajah, termasuk saat bersama-sama tentara Hizbullah yang melegenda saat itu," ungkapnya.
Selain itu, perjuangan besar yang menjadi kebanggaan sejarah adalah saat para kader Ansor dan Banser turut menghalau masifnya upaya PKI yang ingin melakukan kudeta kekuasaan serta menyerang para ulama kala itu, sekali lagi Ansor menjadi garda terdepan untuk melawan segala rongrongan gerakan PKI kala itu.
"Banser melawan semua elemen PKI yang saat itu banyak pula menyerang para ulama dan elemengl bangsa, ini adalah bagian dan mandat yang melekat di jiwa kami, sehingga kader Ansor bergerak untuk menghadang semua gerakan tersebut," tambanya.
Pria alumni STAI Sunan Giri Bojonegoro ini menambahkan juga bahwa saat ini perjuangan tersebut tetap berlanjut sehingga Ansor mengalami beberapa tiga fase emas.
Pertama, Kaderisasi yang masif dilakukan di semua tingkatan sehingga saat ini jumlah kader ansor kian hari kian bertambah sebagaimana data pimpinan pusat yang menyebutkan jumlah kader kita mencapai 2,7 juta.
Kedua, Fase konsolidasi yang terus digalakan di semua level kepengurusan, baik dari Pimpinan Pusat hingga Pimpinan Ranting. hal ini bertujuan untuk menyamakan visi dan barisan semua kader agar tetap satu komando dan satu tujuan.
"Fase ketiga yakni kemandirian organisasi yang saat ini sedang menjadi fokus gerakan di organisasi ini, sebab jika sebuah kepengurusan tidak memiliki amal usaha atau unit bisnis maka akan berkurang hak organisasinya, termasuk dianulirnya hak - haknya dalam mengikuti kongres," tegasnya.
Sementara itu, Ketua PC GP Ansor Bojonegoro, Abdullah Faizin menyampaikan tantangan besar Ansor yang harus dihadapi dengan tekad yang kuat, salah satunya dengan memahami bahwa dengan cara berkhidmh melalui organisasi Ansor ini lah kita mengharapkan barokahnya para muasis NU di kemudian hari. (Red: Muiz)