Tegal, NU Online
Kaum Muslimin, khususnya warga Nahdlatul Ulama memilki cara sendiri-sendiri untuk menyambut datangnya tahun baru Islam, baik melalui individu maupun dengan kelompok atau organisasi .
Kontributor NU Online Abdul Muiz menelusuri kegiatan tahun baru Islam di wilayah Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal. Dari 10 Desa yang ada di wilayah Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal, ternyata pada Malam 1 Muharram atau awal tahun baru Islam melakukan kegiatan yang sama yaitu istighosah yang berpusat di Masjid dan Mushola.<>
Kegiatan Istighosah, diantaranya digelar di Desa Slaranglor Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal, yang bertempat di Masjid Jami’ Baitul Muslimin, yang diselenggrakan oleh PR. IPNU – IPPNU pada Jum’at (18/12) yang lalu.
Ketua IPNU Ahmad Subekhi mengatakan, kegiatan istighosah ini dimaksudkan agar menjadi lahan Muhasabah, selama 1 tahun kita melakukan amal perbuatan baik yang bersifat Hablum minallah dan Hablu Minannas. “Istighosah merupakan cara yang amat baik bagi kami untuk mengisi baru Hijriyah.
Ustadz Solihudin dalam taushiyah seusai istighosah menuturkan, tahun baru Hijriyah ini diawali dari Hijrahnya Rasul dari Mekah ke Madinah. Hijrahnya Rasul bukan hanya hijrah secara fisik saja tetapi secara peradaban juga. Dari hal–hal yang buruk atau kebiasaan buruk menuju hal yang baik. “Dari malam yang cukup baik ini marilah kita meningkatkan rasa cinta kita kepada Allah dan kepad sesama manusia,” ajaknya.
Turut Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Desa Slaranglor, Pengrus NU Ranting, Tokoh Masyarakat, segenap badan otonom dan perwakilan dari Pengurus PAC IPNU – IPPNU Kecamatan Dukuhwaru.
Sementara Ketua IPPNU Siti Kurniawati menjelaskan, PR. IPNU – IPPNU menggelar acara ini, sebagai bentuk siar di tahun baru Islam. Dia tidak ingin moment tahun baru Islam disepelekan.
Istighosah tersebut diawali doa akhir tahun setelah sholat Ashar kemudian pembacaan Al barjani, dan pengarahan. Disambung sholat magrib berjamaah dan pembacaan doa Akhir tahun, ba’da Isya Dimulai Istighosah yag dipimpin oleh Al Hafidz Ustadz Nur Ghozali. (was)
Kaum Muslimin, khususnya warga Nahdlatul Ulama memilki cara sendiri-sendiri untuk menyambut datangnya tahun baru Islam, baik melalui individu maupun dengan kelompok atau organisasi .
Kontributor NU Online Abdul Muiz menelusuri kegiatan tahun baru Islam di wilayah Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal. Dari 10 Desa yang ada di wilayah Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal, ternyata pada Malam 1 Muharram atau awal tahun baru Islam melakukan kegiatan yang sama yaitu istighosah yang berpusat di Masjid dan Mushola.<>
Kegiatan Istighosah, diantaranya digelar di Desa Slaranglor Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal, yang bertempat di Masjid Jami’ Baitul Muslimin, yang diselenggrakan oleh PR. IPNU – IPPNU pada Jum’at (18/12) yang lalu.
Ketua IPNU Ahmad Subekhi mengatakan, kegiatan istighosah ini dimaksudkan agar menjadi lahan Muhasabah, selama 1 tahun kita melakukan amal perbuatan baik yang bersifat Hablum minallah dan Hablu Minannas. “Istighosah merupakan cara yang amat baik bagi kami untuk mengisi baru Hijriyah.
Ustadz Solihudin dalam taushiyah seusai istighosah menuturkan, tahun baru Hijriyah ini diawali dari Hijrahnya Rasul dari Mekah ke Madinah. Hijrahnya Rasul bukan hanya hijrah secara fisik saja tetapi secara peradaban juga. Dari hal–hal yang buruk atau kebiasaan buruk menuju hal yang baik. “Dari malam yang cukup baik ini marilah kita meningkatkan rasa cinta kita kepada Allah dan kepad sesama manusia,” ajaknya.
Turut Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Desa Slaranglor, Pengrus NU Ranting, Tokoh Masyarakat, segenap badan otonom dan perwakilan dari Pengurus PAC IPNU – IPPNU Kecamatan Dukuhwaru.
Sementara Ketua IPPNU Siti Kurniawati menjelaskan, PR. IPNU – IPPNU menggelar acara ini, sebagai bentuk siar di tahun baru Islam. Dia tidak ingin moment tahun baru Islam disepelekan.
Istighosah tersebut diawali doa akhir tahun setelah sholat Ashar kemudian pembacaan Al barjani, dan pengarahan. Disambung sholat magrib berjamaah dan pembacaan doa Akhir tahun, ba’da Isya Dimulai Istighosah yag dipimpin oleh Al Hafidz Ustadz Nur Ghozali. (was)
