Daerah

Alat Otomatisasi Jadwal Shalat, Juarai Lomba Teknologi Tepat Guna Banyumas

Jumat, 14 Desember 2018 | 05:45 WIB

Banyumas, NU Online
Kader Nahdlatul Ulama (NU) Banyumas, Jawa Tengah, Juliana Pangestu menjadi jawara lomba teknologi tepat guna tingkat Kabupaten Banyumas kategori alat tepat guna. 

Warga Desa Ajibarang Kulon, Kecamatan Ajibarang ini mampu menyisihkan puluhan kontestan lain dengan meraih juara pertama. Ia berhasil menciptakan alat tepat guna bernama Alat Otomatisasi Pengingat Jadwal Shalat dan Imsakiah 'Asr'.

Ia mengungguli peserta dari Kedunguter Kecamatan Banyumas dengan alat Asphalt Sprayer di posisi kedua; dan alat tepat guna juara 3 ialah Oven Rotary Blower milik warga Panembangan, Kecamatan Cilongok. 

Menurut Juliana Pangestu, latar belakang 'Asr' muncul lantaran selama ini jadwal-jadwal shalat yang ada di masyarakat dalam bentuk cetakan. Kedua, adanya jam digital masih dalam bentuk tampilan sederhana. Kemudian ada aturan dari Kementerian Agama  yang mana sebelum masuk jadwal shalat berkumandang, disunahkan 5 hingga 10 menit dapat dimanfaatkan untuk tadarusan Al-Qur'an. Aturan itu sudah ada sejak tahun 1978.

"Dari jadwal cetakan belum bisa memberikan solusi. Begitu juga jam digital tidak mampu dioperasionalkan waktunya secara bersamaan," katanya saat ditemui di rumahnya, Jumat (14/12) pagi.

Namun, melalui alat teknologi tepat guna, 'Asr' ini di waktu yang sama atau detik yang sama bisa satu desa, kecamatan bahkan satu kabupaten masuk jadwal shalatnya bisa dioperasionalkan secara bersamaan.

"Tidak hanya sholat wajib tapi juga shalat sunah, seperti tahajud maupun dhuha dan lain sebagainya," katanya.

Pengembangan alat ini sudah berjalan satu setengah tahun. Sampai dengan awal Desember 2018, alat ini sudah terpasang di 200 masjid yang ada di wilayah Banyumas, Sragen dan Cilacap.  

Untuk di kalangan NU, sudah ada Surat Perjanjian Kerja Sama yang telah ditandatangani, dengan PCNU Kabupaten Banyumas, PCNU Kabupaten Cilacap dan PCNU Kabupayen Sragen.

Juliana mengatakan, masjid-masjid NU akan sangat diuntungkan dengan hadirnya, karena tidak hanya tadarus Al-Qur'an saja, namun ada shalawat tarkhim. Shalawat tarkhim itu akan berkumandang 6 menit sebelum masuk jadwal shalat wajib, sehingga di masjid-masjid NU di waktu yang sama akan berkumandang shalawat tarkhim secara bersamaan.

"Saya harapkan misalnya di Banyumas ada 2200 masjid. Kalau seribu masjid saja memanfaatkan alat ini, maka masjid-masjid itu akan berkumandang secara bersamaan ketika masuk jadwal sholat," ucapnya.

Apalagi beberapa bulan ke depan akan memasuki bulan puasa, sehingga dapat dibayangkan jadwal waktu maghrib dan imsakiyah bisa berkumandang bersama-sama.

"Jadi waktu yang sama dan detik yang sama, umat muslim bisa berbuka bersama-sama tanpa menunggu siaran dari radio, karena waktu otomatis yang di-seting pada alat ini menyesuaikan dari BMKG, sehingga detik dan menitnya sesuai dengan satelit," ujar Jualiana Pangestu. (Ahmad Miftah/Kendi Setiawan)


Terkait