Daerah

Akibat Kekeringan, Puluhan Warga Sumbersari Jember Makan Pepaya.

Jumat, 5 September 2003 | 12:22 WIB

Jember, NU Online
Akibat musim kering dan paceklik tahun ini, puluhan kepala keluarga di lingkungan Gudang Ko'ong, Kelurahan Wirolegi, Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember, terpaksa mengkonsumsi pepaya. Menurut ketua RW setempat, Yanto, dari data yang ia himpun, di daerahnya terdapat 195 kepala keluarga yang masuk dalam keluarga pra sejahtera. Separuh diantaranya, setiap harinya ada yang mengkonsumsi pepaya mentah dicampur dengan singkong. Untuk itu ia berharap ada bantuan dari pemerintah. “Sudah sebulan warga kami mengkonsumsi pepaya. Kadang-kadang juga dicampur tiwul (singkong kering, red).

“Rata-rata mereka tidak bisa menggarap sawahnya karena nggak ada air,” ujar Yanto. Dari pantauan NU Online di lapangan, warga yang biasanya bekerja sebagai buruh tani kini tidak bisa bekerja. Hal ini diakibatkan oleh musim kering berkepanjangan sehingga banyak warga yang tidak menanami sawahnya. Mereka hanya mengumpulkan ranting-ranting kering dan dijual ke pasar.

<>

Bu Sum, warga setempat sudah sebulan terakhir harus mengkonsumsi pepaya mentah. Beras OPK Raskin bantuan pemerintah hanya ia terima 3 Kg saja tiap bulannya. Untuk itu ia harus rela makan pepaya mentah sekali dalam sehari, meskipun kadang-kadang dicampur beras.

Hal senada disampaikan Bu Misman. Ia juga mengaku tak kuasa lagi menanggung beratnya hidup. Bu Misman yang tinggal berdua dengan suaminya yang sudah berusia 70 tahun setiap harinya juga mengkonsumsi pepaya mentah. Sesekali ia makan nasi, itupun pemberian dari tetangganya.

Melihat kondisi itulah, Pengurus NU Jember, Jumat siang, memberikan bantuan berupa beras dan mi instan. Bantuan itu diberikan kepada sekitar 50 kepala keluarga. Wakil Ketua NU Jember, Alfan Jamil mengaku penyerahan bantuan terkendala kondisi psikologis masyarakat. Meski serba kekurangan, banyak warga yang tidak mau mengakuinya. Ia berharap ada bantuan serupa dari Ormas dan pemerintah.  (kd-Jbr/HD))


Terkait