Daerah

Ada “Rumah Aswaja” di Probolinggo

Sabtu, 5 April 2014 | 22:32 WIB

Probolinggo, NU Online
Sebuah terobosan baru dibuat oleh Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Kedopok Kota Probolinggo, Jawa Timur untuk semakin memperkuat akidah dan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) warga NU di wilayah kerjanya.<>

Upaya tersebut dilakukan melalui pembentukan Rumah Aswaja dengan melengkapi struktur kepengurusan khusus untuk menangani Aswaja. Dalam kepengurusan ini, didalamnya lengkap ada ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara dan bidang-bidang yang menangani masalah Aswaja.

“Rumah Aswaja ini dibentuk dengan tujuan untuk meng-Aswaja-kan masyarakat yang berada di Kecamatan Kedopok dan sekitarnya. Lebih-lebih bagi masyarakat yang selama ini belum sepenuhnya paham mengenai amalan dari Aswaja tersebut,” ungkap Ketua Tanfidziyah MWCNU Kecamatan Kedopok Syairudin, Jum’at (4/4) sore.

Menurut Syairudin, tugas utama dari pengurus Aswaja yang bertugas di Rumah Aswaja ini adalah membuat program kerja bagaimana dapat membimbing masyarakat agar bisa memahami lebih dalam pengertian dan amalan-amalan yang berdasarkan akidah Aswaja.

“Pembentukan Rumah Aswaja ini merupakan salah satu bentuk keprihatinan dari para pengurus MWCNU Kecamatan Kedopok melihat banyaknya pergaulan masyarakat, terutama kalangan remaja yang sudah menyimpang jauh dari nilai-nilai agama dan bertentangan dengan akidah Ahlussunnah wal Jamaah,” jelasnya.

Secara struktural dan koordinasi kata Syairudin, kepengurusan Rumah Aswaja ini masih berada dibawah naungan MWCNU Kecamatan Kedopok. Pembentukan struktur khusus ini dibuat agar pengurus yang bertugas bisa lebih fokus menangani masalah Aswaja.

“Ini hanya masalah pembagian tugas saja. Sebab kalau tidak dibuatkan struktur sendiri, maka akan terjadi timpang tindih tugas. Hal ini kami lakukan karena masalah Aswaja merupakan sebuah masalah serius yang memerlukan penanganan yang lebih fokus dan terkoordinasi karena menyangkut masa depan NU pada khususnya dan umat muslim pada umumnya,” terangnya.

Dengan adanya Rumah Aswaja ini Syairudin mengajak segenap warga NU yang berada di Kecamatan Kedopok untuk bersama-sama memupuk kembali nilai-nilai Aswaja yang selama ini sudah mulai tergerus oleh datangnya budaya dan pengaruh luar yang bertentangan dengan tradisi ulama NU.

“Mudah-mudahan Rumah Aswaja ini bisa menjadi solusi untuk menangani masalah klasik yang saat ini sedang dihadapi oleh sebagian besar warga NU, bukan hanya di Kecamatan Kedopok saja, tetapi hampir di seluruh penjuru tanah air,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Anam)


Terkait