Atraksi budaya bernuansa agama, Mauludan Rasul (Maulid Nabi) Muhammad SAW kini semarak diselenggarakan masyarakat yang bermukim Banua Enam (enam kabupaten Utara Propinsi Kalimantan Selatan) selama dalam bulan Rabiul Awal (bulan maulid/bulan Arab) belakangan ini.
Desa Panggung dan Inan salah satu desa yang menggelar acara tersebut dikunjungi banyak orang, sehingga kampung itu menjadi ramai. Pengunjung bukan saja dari desa tetangga dan sekitarnya tapi tak sedikit datang dari kota hanya untuk mengikuti proses acara Mauludan Rasul tersebut.<>
Meriahnya acara Mauludan Rasul di desa tersebut, karena bukan saja sebagai atraksi budaya dan agama ternyata acara tersebut sebagai ajang silaturahmi.
Menurut beberapa warga Desa Panggung dan Inan Kecamatan Paringin Selatan, Kabupaten Balangan, bila acara Maulud Rasul itu digelar salah satu keluarga, maka keluarga yang lain seakan wajib menghadiri acara itu, karena kehadiran keluarga dan pamili lainnya merupakan bentuk penghargaan bagi penyelenggara acara tersebut.
"Makanya bila ada keluarga yang tak hadir dalam acara Maulud Rasul maka keluarga tersebut dianggap kurang hubungan kekeluargaanya, dan nantinya bila keluarga yang tidak hadir itu menyelenggarakan acara serupa maka si keluarga yang lain bisa tidak hadir pula," kata Hj Amnah penduduk setempat.
Oleh karena itu tidak heran bila satu keluarga menggelar acara Maulud Rasul maka hampir seluruh keluarga berdatangan, bahkan yang berada di kota juga ikut mudik untuk meramaikan acara tahunan tersebut.
Bahkan menghadiri Maulud Rasul dianggap lebih sakral ketimbang hadir saat Lebaran Idul Fitri atau Idhul Adha, karena saat acara ini merupakan ajang silaturahmi keluarga paling akbar dalam setahun.
Pada perayaan Maulud Rasul di Desa tersebut dipusatkan salah satu masjid yang ada di desa tersebut, dibarengi dengan pembacaan syair-syair Maulud Al Habsyi, dan Maulud Diba serta ceramah agama oleh seorang ulama setempat.
Berdasarkan keterangan, acara serupa merupakan yang kesekian agi di gelar oleh warga di desa-desa kawasan tersebut, bahkan terkesan setiap hari selalu saja ada yang menggelar acara tersebut sehingga selama bulan Rabiul Awal atau bulan maulid nabi ini banyak sekali undangan menghadiri acara itu, kata Syamsul penduduk setempat.
Menurut Syamsul, karena acara ini dianggap menarik maka banyak sekali warga berdatangan dari kota-kota besar bahkan warga dari propinsi tetangga Kalteng dan Kaltim.
Berdasarkan keterangan pula, seringkali perayaan Maulud Rasul itu dibarengi dengan kegiatan lainnya, umpamanya saja di Kabupaten Tapin ditambah atraksi budaya Baayun anak yang diikuti 1544 orang akhirnya atraksi itu menjadi atraksi wisata pula. (ant/bur)