Dalam rangka memperingati 40 tahun eksistensi Nahdlatul Ulama di Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, pengurus Majlis Wakil Cabang NU Bawang menggelar halaqoh bertajuk “Kebangkitan MWC NU Bawang”. Halaqoh telah dilaksanakan di aula lantai II MA Sunan Kalijaga Bawang, Minggu (3/20).
Ketua Panitia Halaqoh, Munir Malik, mengatakan bahwa halaqoh hari lahir NU di Bawang penting dilaksanakan, agar generasi muda NU betul-betul menginternalisasi nilai-nilai jama’ah, nilai-nilai sejarah, nilai-nilai agama, dalam berorganisasi.<>
“Halaqoh ini penting untuk napak tilas secara NU local, untuk mengingat masa lalu. Tapi bukan sekedar dikenang-kenang kaya barang antik. Sebaliknya, halaqoh kita jadikan sebagai momentum untuk mengokohkan tradisi gerakan para sesepuh dalam ber-NU,” ujar Munir yang juga mengabdi di MA Sunan Kalijaga sebagai pendidik.
Halaqoh dihadiri oleh sedikitnya 150 aktivis NU setempat (pengurus MW dan ranting, aktivis LP Ma’arif dan dakwah, imam masjid dan mushola) tapi juga sesepuh PCNU Batang KH Masykur. Hadir pula KH Masyhuri Malik, Ketua PP Laznu yang kelahairan Batang. “Alhamdulillah, halaqoh dihadiri dengan antusias, mereka berpendapat, bertanya, dan bersaksi tentang NU Bawang,” kata Munir.
Halaqoh yang dibiayai dengan swadaya ini menghasilkan sembilan keputusan yang akan digerakkan menjadi program MWC NU ke depan. Di antaranya adalah menggunakan Gedung NU 1 (gedung lama yang terletak di Jalan Sunan Kalijaga No. 2 Bawang) sebagai koperasi dan baitul mal wa tamwil.
Sementara itu, Gedung NU 2 (gedung baru yang terletak di jalan Bawang-Klawen) akan dijadikan pusat pendidikan, berupa SMK NU, serta gedung serba guna yang bisa dimanfaatkan untuk aktivitas keorganisasian dan kemasyarakatan. (hmz)