Daerah

40 Sarjana Perkuat NU Sijunjung

Selasa, 23 Agustus 2016 | 09:00 WIB

40 Sarjana Perkuat NU Sijunjung

KH Said Aqil Siroj, Mahfudz MD dan Ali Maskur Musa dalam Rapimnas ISNU

Sijunjung, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sijunjung mengumpulkan sarjana yang memiliki latar belakang disiplin ilmu yang berbeda. PCNU Sijunjung memfasilitasi dan menghimpun kekuatan sarjana NU melalui wadah Ikatan Sarjana NU (ISNU).

"PCNU ingin memanfaatkan potensi SDM NU itu untuk membesarkan organisasi keagamaan ini di daerah Sijunjung. PCNU berharap sarjana NU Kabupaten Sijunjung  membentuk kepengurusan ISNU yang bisa dijadikan sebagai wadah berkiprah mereka dalam membesarkan NU,” kata Ketua PCNU Kabupaten Sijunjung Buya Bustamam Habib dihadapan sekitar 40 sarjana NU di Masjid Babussalam, Sungai Langsek, Kapubaten Sijunjung, Ahad, (21/8). Sarjana yang dikumpulkan berasal dari berbagai perguruan tinggi dengan latarbelakang disiplin ilmu berbeda.   

Menurut Buya Bustaman, setelah PCNU melaksanakan Training of Trainer di Kabupaten Sijunjung beberapa waktu lalu, mulai tampak potensi SDM NU di daerah Sijunjung. "ISNU merupakan salah satu organisasi sayap dari organisasi keagamaan NU yang tersebar di berbagai daerah. ISNU merupakan wadah berhimpunnya para lulusan berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta,” kata Bustamam. 

Ia berharap  PW ISNU Sumatera Barat bisa mendukung dan mengapresiasi secara lebih jauh  ISNU Sijunjung, sehingga motivasi kader sarjana NU Sijunjung bisa membentuk dan membawa NU kepada posisi yang lebih baik lagi. 

Ketua ISNU Kabupaten Sijunjung terpilih Fadhlur Rahman Ahsas, menyampaikan bahwa masa depan NU selain ditopang oleh pesantren sebagai basis dasar juga akan ditopang oleh para sarjana yang akan menjadi tulang punggung pergerakan NU ke depan.

"Terkait pada masa sekarang sudah banyak santri yang menjadi sarjana harus dimanfaatkan sesuai dengan bidang keilmuannya. Oleh karena itu, semua jalur harus digunakan untuk kebesaran NU bukan hanya masalah agama saja," kata Fadhlur.

Fadhlur menambahkan, sekarang ini sarjana NU berserakan dan itu merupakan potensi terpendam yang harus disatukan untuk menggerakan dan membesarkan NU. Menurutnya harus ada sesuatu yang membuat para sarjana NU termotivasi untuk berkumpul. 

“Jika sarjana berkumpul dan berhimpun dalam satu organisasi, maka kita bisa saling menyapa dan membantu, yang besar menguatkan dan membesarkan yang kecil, dan yang besar semakin kuat, ujarnya. (Armaidi Tanjung/Zunus)


Terkait