Nasional

Data Hilal Penentuan Awal Bulan Jumadal Ula 1445 H

Sen, 13 November 2023 | 08:00 WIB

Data Hilal Penentuan Awal Bulan Jumadal Ula 1445 H

Ilustrasi. (Foto: dok. Ma'had Aly TBS Kudus)

Jakarta, NU Online

Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) merilis data hilal penentuan awal bulan Jumadal Ula 1445 H.


Data tersebut disampaikan sebagai lampiran Surat Instruksi Penjelasan Rukyah Jumadal Ula 1445 H nomor 060/LF-PBNU/XI/2023 yang ditandatangani Ketua LF PBNU KH Sirril Wafa dan Sekretaris LF PBNU H Asmui Mansur pada Ahad (12/11/2023).


Data Falakiyah mengenai hilal 29 Rabiul Akhir 1445 H yang bertepatan dengan Senin Pon, 13 November 2023 M menunjukkan hilal sudah masih di bawah ufuk. Hal ini berarti hilal belum memenuhi kriteria imkanurrukyah untuk seluruh wilayah Indonesia. 


Tinggi hilal terbesar terjadi di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat dengan -0 derajat 40 menit, sedangkan ketinggian hilal terkecil terjadi di Jayapura, Provinsi Papua dengan -2 derajat 20 menit.


Adapun di titik Jakarta dengan markaz Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat (koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT), tinggi hilal baru mencapai - 0 derajat 43 menit 07 detik.


Sementara ijtima (konjungsi) terjadi pada Senin Pon 13 November 2023 M pukul 16:27:06 WIB. Posisi matahari terbenam berada di titik 18 derajat 8 menit 51 detik selatan titik barat.


Penghitungan ini dilakukan dengan metode falak (hisab) tahqiqi tadqiki ashri kontemporer khas Nahdlatul Ulama. 


Data falakiyah hilal penentuan bulan Jumadal Ula ini dirilis sebagai lampiran surat penjelasan rukyah Jumadal Ula kepada seluruh perukyah NU.


Mengingat hilal masih di bawah ufuk, sebagaimana data di atas, mak LF PBNU tidak menginstruksikan para perukyah untuk melakukan rukyatul hilal. Namun, LF PBNU mempersilakan untuk rukyatul hilal sebagai bagian dari pembelajaran.


"Lembaga Falakiyah PBNU mempersilahkan kepada para perukyah untuk melaksanakan rukyah hilal pada dua kesempatan berturut–turut. Yaitu pada Senin dan Selasa, khususnya untuk pendidikan dan pelatihan ilmu falak" demikian bunyi surat tersebut.