Nasional

PB PMII Gagas Forum Lingkungan untuk Respons Krisis Iklim dan Pemanasan Global

Sel, 30 April 2024 | 20:08 WIB

PB PMII Gagas Forum Lingkungan untuk Respons Krisis Iklim dan Pemanasan Global

Forum Lingkungan yang digagas PB PMII di Hotel Balairung, Jakarta Timur, Senin. (Foto: dok. PB PMII)

Jakarta, NU Online

Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) menggagas kegiatan Indonesia Environment View Forum atau Forum Lingkungan pada di Hotel Balairung, Jakarta Timur, Senin (29/4/2024). Forum tersebut mengusung tema Peta Jalan Kebijakan Lingkungan Menuju Indonesia Emas 2045.


Ketua Pelaksana Hasnu Ibrahim mengatakan, forum ini merupakan bentuk respons cepat PMII sebagai organisasi mahasiswa dan pemuda dalam membaca dinamika sektor lingkungan dan kehutanan di Indonesia.


Menuru Hasnu, pemanasan global, krisis iklim, dan kejahatan lingkungan di Indonesia merupakan ulah manusia yang serakah.


"Forum ini diciptakan oleh PMII untuk meninjau secara kritis kebijakan lingkungan dan kehutanan di Indonesia baik aspek kelembagaan, regulasi dan pelaksanaan," jelas Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PB PMII Bidang Politik, Hukum, dan HAM itu.


Hasnu menjelaskan bahwa pada aspek kelembagaan ada tanggung jawab besar yang harus dipikirkan dan dikonsepkan secara baik oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).


Pada sektor regulasi, lanjut Hasnu, melalui forum ini harus ditinjau ulang, karena tumpang tindih regulasi dan ketidakharmonisan kelembagaan akan berdampak terhadap kebijakan sektor lingkungan dan kehutanan yang inklusif.


Kemudian pada aspek pelaksanaan, kejahatan lingkungan seperti perizinan sektor lingkungan dan analisis dampak lingkungan (amdal) acapkali diabaikan oleh pemerintah dan korporasi.

​
Narasumber dan peserta Forum Lingkungan PB PMII

Hasnu menegaskan bahwa Indonesia Emas 2045 akan menjadi kecemasan suatu bangsa jika pendekatan pembangunan dilakukan secara ugal-ugalan dan sembrono.


"PB PMII melalui forum ini mendorong KLHK agar akrab dengan konsep ekodemokrasi dan politik ekologi yang prorakyat dan inklusif," jelas Hasnu.


Perlu diketahui, kegiatan tersebut menghadirkan narasumber Kepala Pusat Kebijakan Strategis KLHK Muh Ahdiyar Syahrony, Dekan Pascasarjana Lingkungan IPB Prof Dodik Ridho Nurrochmat, Kepala Pokja dan Monitoring Evaluasi Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Dian Nur Amalia, dan Direktur Eksekutif Nasional Jaringan Pemantau Independen Kehutanan Muhammad Ichwan. 


Sementara itu, peserta kegiatan ini terdiri dari anggota dan kader PMII, pejabat KLHK, BRGM, pegiat lingkungan, masyarakat sipil dan sejumlah mahasiswa dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Universitas Nasional (Unas), Universitas Ibnu Chaldun, Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka, dan Universitas Jayabaya.